Saturday 8 November 2014

Pendidikan Anak Usia Dini



Pendidikan Anak Usia Dini


1.1 Latar Belakang
Masa dimana otak anak mengalami perkembangan paling cepat sepanjang sejarah kehidupannya. Periode ini hanya berlangsung pada saat anak dalam kandungan hingga usia dini . oleh karena itu, kunci pembentukan kecerdasan otak anak adalah pada usia dini .
Jika diperhatikan, memeng dalam belajar anak-anak lebih jauh lebih banyak berhasilnya dari pada gagalnya(untuk tidak mengatakan selalu berhasil). Sekedar contoh, ketika didik membaca dan menulis, anak-anak lebih cepat menguasai dari pada orang dewasa; ketika didik berimajinasi, anak-anak mampu menemukan ide-ide baru diluar dugaan orang dewasa; ketika didik melakukan gerak akrobatik, anak-anak lebih mudah melakukannya dari pada orang dewasa.
Menyikapi hal ini, pada masa itu setiap anak mengalami apa yang disebutnya sebagai penyerapan pikiran atau absorbent mind: pikiran yang menyarap. Pikiran yang menyerap dalam bahasa Montessori, hanya berlangsung sekali seumur hidup manusia. Masa yang hanya satu kali ini sekaligus menjadi kunci perkembangan potensi dan kecerdasan anak dimasa-masa selanjutnya.masa itu adalah 
masa anak-anak, 0-6 tahun.

1.2 Rumusan Masalah
1. Mengenal kepribadian anak usia dini
2. Kekuatan dan kelemahan masing-masing tipe kepribadian anak
3. Bagaimana cara memperlakukan anak
4. Mengenal sifat-sifat anak
1.3 Tujuan
1. Mengenal kepribadian anak usia dini.
2. Mengetahui kekuatan dan kelemahan masing-masing kepribadian.
3. Mengetahui bagaimana cara memperlakukan anak usia dini
4. Mengenali sifat-sifat anak.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Mengenal Kepribadian Anak
Dalam dunia psikologi dikenal empat tipe kepribadian, yaitu korelis, sanguin, phlematis, dan melankolis. Mungkin, empat tipe kepribadian ini terlalu sederhana untuk melukiskan kepribadian anak secara keseluruhan, mengingat semua anak pasti mempunyai ciri khas yang pasti berbeda dengan anak-anak yang lain. Walaupun demikian, untuk mempermudah pemahaman, tidak ada salahnya teori yang sudah lama teruji kebenarannya ini digunakan untuk mengenali tipe-tipe kepribadian anak. Berikut ini adalah keempat tipe kepribadian tersebut.
2.1.1 Tipe anak korelis
Anak korelis dikenal sebagai anak anak yang keras, tegas, dan sangat menuntut identitas. Selain mempunyai energi yang bes5ar untuk melakukan hal-hal yang sulit dan keyakinan kuat akan kemampuan diri mereka. Mereka juga sangat optimis menghadapi berbagai hal dan tidak ada istilah “gagal“ dalam kamus mereka. Bila sampai mengalami kegagalan, kalah bermain dengan teman-temannya, misalnya, mereka akan berlatih keras dan menghimpun tenaga sekuat mungkin untuk menaklukkan teman-temannya. 
Anak-anak korelis percaya bahwa mereka dilahirkan sebagai calon-calon pemimpin. Dalam setiap kegiatan atau permainan, anak korelis akan selalu tampil ke permukaan dan menjadi pemimpin kelompok. Anak-anak korelis sangat menyukai tantangan dan tugas-tugas besar. Tantangan maupun tugas-tugas besar tersebut hanya ada dalam diri seorang pemimpin, dan mereka senang mendapat tugas besar dan memegang wewenang penuh bahkan mereka akan bekerja keras untuk melaksanakan tugas besar tersebut dengan sebaik-baiknya.
Selain mempunyai potensi besar untuk menjadi pemimpin anak-anak korelis juga mempunyai potensi untuk melakukan perubahan besar. Ia sangat sensitif terhadap penyimpangan, kesalahan, dan kekeliruan. Oleh karena itu, ketika melihat sedikit saja kekeliruan atau ketidaksesuaian, tanpa di minta ia akan beraksi melakukan koreksi untuk ikut memperbaiki kekeliruan tersebut.seolah-olah anak korelis tidak memedulikan bahwa orang yang di koreksi kesalahannya tersebut tidak menyukai dirinya.
Anak korelis mempunyai kebutuhan mendasar berupa tantangan. Mereka akan sangat termotovasi melakukan kegiatan apa pun jika ketiga komponen ini terpenuhi. Dalam belajar, anak korelis selalu berorientasi pada nilai atau rangking lima besar, missalnya, ia akan belajar keras bahkan sering kali lupa makan dan istirahat guna mewujudkan targetnya. Atas dasar ini, anak korelis cenderung tidak suka berteman dengan anak-anak yang lamban dalam beraktivitas.
Dalam berbicara anak korelis cenderung menuju inti permasalahan atau menukik sasaran (to the point). Dia tidak suka dengan teman-teman bertele-tele, berbelit-belit, dan tidak langsung menukik sasaran. Bahkan ia bisa menganggap teman demikian itu telmi atau telat mikir, ketika berbicara dengan teman yang demikian ia merasa bahwa dirinya hanya sedang membuang-buang waktu saja. 
Anak korelis mempunyai keyakinan yang tinggi bahwa dirinya pasti besar dan selalu akan menjadi pemenang. Jika melakukan permainan yang sifatnya adu ketangkasan atau perlombaan, ia akan mempersiapkan diri secara matang, sampai muncul dalam perasaannya bahwa ia telah menguasai apa yang dipermainkan atau diperlombakan,dirinya pasti akan menang.
Kemampuan anak korelis ini membuat mereka unggul dalam keadaan apa pun bahkan dalam situasi yang darurat,misalkan cara berfikir cepat dan mengambil keputusan secara tepat.bujan hanya itu saja, kemampuan anak korelis membuat mereka hampir bisa menyelesaikan persoalannya sendiri, sehingga sangat jarang membutuhkan bantuan orang lain. Oleh karena itu anak korelis kurang “hangat” dalam memberikan simpati dan empati kepada teman-temanya, terutama kepada mereka yang sedang sedih atau duka. Perhatian anak korelis cenderung berupa benda yang dapat menghiburnya atau solusi pintas untuk menyelesaikan masalah. 




2.1.2 Tipe anak sanguin
Berbeda dengan anak korelis, yang tidak suka banyak bicara atau jika bicara selalu to the point, anak sanguin cenderung suka banyak bicara. Dalam kacamata multipleinttellegences, anak sanguin cenderung mempunyai kecerdasan linguistink yang tinggi. Ketika bergabung dalam kelompok-kelompok bermain, ia bisa dengan mudah bicara apa saja dan selalu bisa mengangkat topik pembcaraan. Ia sangat berbakat menjadi pembicara hebat dan motivator yang sangat hangat dan menyenangkan.
Akan tetapi disamping pintar memengaruhi, anak sanguin mudah juga terpengaruh. Hal ini berbeda dengan anak koleris yang cenderung teguh pendirian dan tak tergoyahkan. Perbedaan dengan anak korelis adalah jika anak korelis cenderung menjadi pemimpin maka anak sanguin cenderung menjadi pengikut setia. Ia mempunyai dorongan yang sangat besar agar semua orang menyukainya, sehingga ia rela melakukan apa saja untuk menyenangkan orang lain.
2.1.3 Tipe Anak Phlegmatis
Anak phlegmatis adalah anak yang sangat menyenangkan untuk dijadikan sahabat. Berbeda dengan anak korelis yang sangat keras dan menuntut, anak-anak phlekmatis sangat manis, tidak menuntut dan juga tidak memerintah. Selain berbeda dengan kepribadian korelis, anak phlegmatis juga berbeda dengan anak sanguin yang cenderung menonjolkan diri dan senang pujian. Anak phlekmatis sangat pemalu dan tidak suka dipuji-pujidan anak phlekmatis juga sopanbegitu juga sangat mentaati peraturan.ia juga takut kalau perkataan dia menyinggung atau menyakiti perasaan orang lain.
Ketika diperintah atau dimintaki tolong, anak phlekmatis sangat baik menjalankan perintah dan suka menolong.Ia sangat sulit untuk berkata”tidak”atau “jangan”. Artinya, anak phlegmatis sangat sulit menolak tawaran dan perintah, sangat sulit melarang dan mencegah. Sikap lunak anak phlekmatis inilah yang berbahaya, karena sangat mudah dimanipulasi oleh orang-orang dengan kepribadian lain.
Atas dasar ini, anak phlegmatis tidak senang dengan konflik dan perubahan secara radikal. Mereka lebih senang memberikan inisiatif yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh rasa “sungkan” atau segan jika dirinya menjadi pusat perhatian, apalagi sampai menjadi pelaku perdebatan. Justru setiap ada perdebatan, anak pleghmatis bisa menjadi penenggah yang sangat adil. Sebab, ia tidak mau menyinggung perasaan semua orang. Dorongan ini membuat anak phlegmatis sangat sulit memihak salah satu pendapat. 

2.1.4 Tipe anak melankolis
Tipe kepribadian melankolis adalah tipe anak yang sangat serius dan tertutup, tetapi sangat cerdas dan kritis dalam berpikir. Anak melankolis bisa mengerjakan suatu hal dengan jauh lebih tekun daripada anak berkepribadian lain. Mereka memahami tahap demi tahap. Dan, setiap kali mengerjakan tugas, mereka selalu mengacu pada tahapan tersebut secara sistematis.
Anak melankolis cenderung ketat dan disiplin, di samping juga sangat kritis. Ia mampu menganalisis suatu keadaandengan jauh lebih baik daripada anak-anak berkepribadian lain. Mereka mempunyai kemampuan luar biasa dalam melihat “ di balik layar” tentang apa yang sesungguhnya terjadi. Mereka mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi sehingga mampu melihat setiap detail persoalan yang tidak pernah di sangka kebanyakan orang. Mereka betul-betul memiliki analisis yang tajam, sehingga apa pun yang diketahuinya dipastikan kebenarannya. Hal ini diperolehnya dengan melihat fakta dengan sangat hati-hati dan tidak gegabah. Dalam merencanakan sesuatu, ia melakukan dengan sangat sistematis, dan ia akan melakukan rencana tersebut sedetail mungkin. Dalam pikiran orang melankolis,keberhasilan ditentukan oleh perencanaan. Jika ia gagal merencanakan, maka sama halnya dengan merencanakan kegagalan. Tidak ada kata gagal bagi seorang melankolis, kecuali perencanaan yang gagal.

2.2 Kekuatan dan Kelemahan Masing-Masing Tipe Kepribadian Anak
Pada dasarnya, semua tipe kepribadian adalah baik dan mempunyai kekuatan besar di bidangnya masing-masing. Sebab semua itu adalah karunia Tuhan, dan Tuhan adalah Zat yang Mahabaik dan Mahakuat. Tetapi sifat “baik” yang melekat pada kepribadian seseorang tidaklah sempurna. Karena hanya Tuhan sendirilah yang sempurna.Berikut ini dikemukakan kekuatan dan kelemahan setiap tipe kepribadian tersebut.
2.2.1 Kekuatan dan kelemahan anak koleris
1. Kekuatan anak koleris
Kekuatan pribadi koleris hampir mendekati sempurna. Keinginannya yang sangat kuat kemudian diikuti dengan tekad yang bulat, membuat anak-anak koleris sangat sulit dikalahkan. Energinya yang cukup besar seolah-olah siap meluluhlantakan semua rintangan yang ada dihadapannya. Hanya ada dua kata bagi orang korelis ini “hidup berhasil, terhormat, dan bermartabat” atau “mati di jalan kebenaran”.
2. Kelemahan anak korelis
Hampir tidak ada kelemahan dan kekurangan pada pribadi koleris ini. Akan tetapi, yang berbahaya adalah kemampuannya yang berlebihan. Keinginan nya untuk menjadi nomor satu di segala komunitas memang alamiah. Hal ini bukan berarti anak koleris egois, ambisius, dan otoriter, tetapi dorongan ini semata-mata muncul atas kehendak untuk membantu orang lain secara lebih baik. Ia yakin bahwa setelah menjadi pemimpin dirinya dapat memperbaiki keadaan secara total. Hal ini jauh lebih baik daripada ia hanya menjadi rakyat jelata yang tidak mempunyai wewenang apa-apa untuk mengubah keadaan.
Namun, jika keinginannya ini disalahgunakan, ia bisa menempuh cara-cara yang tidak manusiawi. Ia bisa menyingkirkan pesaing-pesaingnya dengan cara nista dan tidak tanggung untuk menghancurkan segala yang tidak ia harapkan. Di samping itu, anak koleris juga sesekali terkesan sombong karena terlalu membanggakan diri dalam menunjukkan kekuasaan atau superioritasnya.
Anak koleris juga sering terlihat kurang bijaksana. Dalam memberikan perintah, ia terkesan semena-mena tanpa memerhatikan perasaan orang yang diperintahnya.bahkan sesek
ali ia tampak marah jika anak atau teman yang diperintah tidak berhasil menjalankan perintahnya dengan baik. Bukan itu saja, ia juga bisa marah melihat kesalahan-kesalahan kecil dan sederhana.

2.2.2 Kekuatan Dan Kelemahan Anak Sanguin
1. Kekuatan sanguin
Kekuatan terbesar anak sanguin adalah dapat bersahabat dengan siapa saja, termasuk anak yang dikucilkan dari teman-temannya. Ia tampak selalu bahagia, ceria, dan menebar senyum kepada sesama. Bahkan, dalam keadaan sedih dan duka pun, ia terlihat tanpa beban. Hal ini membuat semua orang bersimpati kepadanya. Seolah-olah ia adalah orang yang paling bisa diajak curhat atau cocok sebagai tempat curahan hati.
Kemampuan olah vokal atau bicaranya membuat semua orang ternganga dan yakin akan kebenaran ucapannya. Inilah yang membuat kebanyakan orang terpengaruh dengan bujuk rayunya. Bahkan, ketika bicara di depan banyak orang, ia seolah-olah mampu menyihir pendengarnya. Jika dewasa kelak menjadi seorang juru kampanye,orator,atau juru bicara, maka ia adalah orang yang paling bisa memikat massa, memengaruhi orang lain, dan meluluhkan hati banyak orang.
2. Kelemahan anak sanguin
Kepiawaian bicara anak sanguin membuat banyak mengobral janji yang mudah terlupakan. Hal ini dapat mencitrakan diri seorang sanguin terkesan sulit menepati janji. Di samping itu,kesenangan seseorang sanguin terhadap kejutan dan suasana baru membuat ia tidak mampu bertahan lama dalam satu tugas besar yang memakan waktu panjang. Hal ini juga berakibat pada kariernya ketika ia dewasa kelak yang tidak tetap alias berpindah-pindah karena tidak tahan dengan pekerjaan yang sama,monoton,dan membosankan.
2.2.3 Kekuatan Dan Kelemahan Anak Phlegmatis
1. Kekuatan anak phlegmatis
Seperti orang sanguin, orang phlegmatis juga mudah bergaul. Mereka senang menjalani kehidupan yang penuh dengan kebersamaan. Namun, dalam hal keteraturan kerja, orang phlegmatis berbeda dengan orang sanguin. Jika orang phlegmatis lebih menyukai keteraturan dan keajegan, orang sanguin lebih senang dengan variasi dan kejutan.
Orang phlegmatis cenderung menjalani rutinitasnya dengan standar baku yang telah teruji khasiat dan kualitasnya. Ia tidak senang banyak variasi dan tuntutan perubahan. Atas dasar ini, orang phlegmatis sangat efektif dan efisien dalam bekerja. Mereka baru akan melakukan pekerjaannya jika telah terencana dengan matang dan dapat diketahui kepastian keberhasilannya terlebih dahulu. Jika menghadapi masalah, ia selalu mencari solusi yang paling praktis dan tidak melibatkan banyak orang.
Orang phlegmatis juga bersifat konservatif yang positif. Artinya, mereka cenderung mengambil dalil-dalil atau dasar-dasar kebijakan pada sejarah masa lalu yang telah terbukti keberhasilan dan kebenarannya. Atas dasar ini, orang-orang phlegmatis sangat hati-hati dalam mengambil keputusan. Harus ada bukti keberhasilan terhadap sebuah usulan atau perencanaan sebelum memulai kegiatan.
2. Kelemahan anak phlegmatis
Kelemahan anak phlegmatis hanya muncul jika kekuatannya digunakan secara berlebihan, sehingga menyimpang atau mudah dimanipulasi oleh anak dengan kepribadian lain. Bisa dimaklumi bersama bahwa setiap orang akan bertindak dengan segenap kemampuan atau kekuatannya. Dan, ujung dari segala tindakan manusia adalah zona nyaman atau yang lebih dikenal dengan istilah comfort zone.
Selain berpotensi sebagai penakut, anak phlegmatis juga sering plin-plan, alias ragu-ragu. Keraguan tersebut disebabkan oleh kekhawatirannya dan ketakutannya terhadap perbedaan yang mungkin muncul.
Orang phlegmatis mempunyai keinginan besar untuk menyenangkan orang lain.Hanya saja, caranya yang berbeda. Jika orang phlegmatis dengan mudah menyetujui pendapat orang lain, sanguin lebih menekankan kepada seni berbicara untuk memengaruhi orang lain. Untuk membuat anak phlegmatis menjawab pertanyaan sesuai dengan harapannya, diperlukan sesama phlegmatis untuk bertanya. Anak phlegmatis cenderung pendiam dan pemalu. Dorongan ini membuat anak phlegmatis lebih senang bermain di balik layar dan tidak suka menjadi pusat perhatian.
Anak phlegmatis juga kurang bergairah menjalani hidup atau kurang motivasi. Ia lebih memilih diam terpaku dan tidak melakukan sesuatu  pun daripada melakukan hal-hal yang tidak diketahui dengan pasti. Atas dasar ini, orang phlegmatis hanya akan melakukan sesuatu jika ada perintah dan instruksi yang jelas. Oleh karena itu untuk memotivasi anak phlegmatis harus ada perintah yang jelas dan petunjuk yang lengkap.

2.2.4 Kekuatan Dan Kelemahan Anak Melankolis

1. Kekuatan anak melankolis
Kekuatan anak melankolis hampir sempurna,terutama dalam hal berpikir. Biasanya, mereka sangat berbakat dan super cerdas untuk menjadi penemu. Mereka selalu berpikir keras mencari ide-ide baru yang lebih baik. Mereka bisa berkembang dengan sangat pesat di lingkungan yang dialektis, inspiratif, dan intutif.
Ketajaman analisis orang melankolis hampir tak tertandingi oleh tipe-tipe kepribadian yang lain. Bahkan, mereka mampu memecah persoalan besar menjadi bagian-bagian kecil dan sub-sub bagian yang lebih detail. Ia juga mampu menyelesaikan persoalan-persoalan kecil tersebut dengan rapi,sistematis,terstruktur dan matang. Namun, ketika persoalan tersebut telah terpecah-pecah menjadi sub-sub bagian yang sangat detail, ia kesulitan untuk melakukan analisis secara makro. Dengan kata lain, ia lebih tajam melakukan analisis secara mikro (kecil), tetapi kesulitan untuk melakukan analisis secara makro (besar). 
Orang melankolis juga dikenal sebagai orang idealis mereka ingin menjadi yg terbaik, mencari yang terbaik, dan selalu berusaha mendapatkan yang terbaik. Mereka berharap semua orang berjalan sesuai dengan kaidah kebenaran yang ia pahami. Bahkan, mereka juga berharap semua orang mempunyai pola pikir detail dan kritis seperti dirinya. Disamping itu, orang melankolis juga setia menganut pandangan atau teori lama, sebelum ada teori baru yang lebih hebat mampu meruntuhkan teori dan pandangan lama tersebut. Sebelum ada pendapat lain yang mampu memathakn dan menjungkirbalikan pendapatnya, ia tidak akan berubah pandangan. Atas dorongan alamamiah ini, orang melankolis cenderung konsisten dan teguh pada penderiaan. Ia sangat sulit dipengaruhi untuk mengikitu pandangan tertentu. 
Mereka juga sangat dikenal sebagai orang yang sangat teguh memegang prinsip, keras dalam bekerja, teguh beribadah, pantang nyerah, dan rela berkorban untuk meraih apa yang diinginkan. Mereka bekerja tak kenal lelah dan berpikir tak kenal pusing guna menemukan hasil yang ebih baik. Bahkan, merka lebih mementingkan tugas dan pekerjaan dari pada diri mereka sendiri. 
1. Kelemahan anak melankolis 
Sebagai tipe-tipe kepribadian yang lain, anak melankolis hampir tidak mempunyai kelemahan, kecuali pada penggunaan kekuatanya secara berlebihan. Dan, kebanyakan orang melankolis memang terlalu ekstrim dalam menggunakan kekuatannya. Sangat sedikit orang melankolis yang rela mengalah demi kepentingan orang lain. Sebab, dengan mengalah berarti ia telah meninggalkan prinsip kebenaran dan mengikuti hal yang tidak benar. Orang ini dikarenakan orang melankolis terlalu terpusat pada dirinya sendiri yang hampir selalu benar. Atas dorongan alamiah inilah anak-anak melankolis menjadi sangat kaku,rigid,ketat dan tidak mempunyai fleksibilitas sedikitpun. Kekuatan analisinya yang sangat tajam dan kritis membuat orang melankolis cenderung memberikan reaksi pada diri pada respon. Mereka cenderung menyalahkan pihak-pihak tertentu dan pantang menyalahkan dirinya sendiri. Hal ini didorong oleh perasaan alamiahnya yang hampir selalu benar, dan didukung oleh kekuatan berpikirnya sangat kritis dan analisistis. Orang melankolis tidak gentar sedikitpun untuk mengagkat dan etrus membawa berat tersebut. 
Orang melankolis mempunyai banyak ide cemerlang, tetapi ia sering sekali salah menggunakanya. Artinya orang melankolis terlalu memaksakan kebenaran yang dipegangnya kepada orang alian, seolah-olah hanya ada satu kebeneran didunia ini. Dan, oleh karna itu semua orang harus mengikuti kebenaran tersebut. 
Kelemahan lain dari seorang malenkolis adalah idealismenya yang berlebihan. Sifat ini memaksa orang lain untuk menjadi yang terbaik, sehingga terkesan mempersulit mereka, dorongan idealismenya juga sering membuat orang melankolis suka berteori. Bahkan, mereka akan menyelesaikan permasalahan sekecil apappun dengan penjelasan bebrbagai teori yang rumit dan sering dipahami. 
Sifat hati-hati yang berblebihan pada orang melankolis juga bisa membahayakan. Sebab, dibalik kehati-hantinya tersebut tersembunyi rasa takut slah dan timbulnya resiko. Sikap ini membuat orang melankolis segan untuk mencoba hal-hal baru karena takut salah. Keteguhan seorang melankolis dalam memegangi prinsip dan kebenaran membuat mereka sulit bernegosiasi dan rekonsilisasi. Sebab, mereka sangat kuat memegang kebeneran yamg dianutnya. Orang yang mencoba bernegosiasi denganya sama halnya dengan berorganisasi dengan kebenaran yang sama halnya dengan menyalahkan yang dianutnya, sama halnya dengan menyalahkan dirinya. Padahal, orang melankolis tidak mau disalahkan. Hal ini menyebabkan orang melankolis menaruh rasa benci kepada orang tersebut. Jika ia tidak segera meminta maaf dan mengakui kesalahanya, kemudian mengakui kebenranya yang dianutnya ia akan menaruh dendam kebencian kepada oarang tersebut. Inilah sebabnya orang melankolis menjadi sangat pendendam.dan ia akan sulit memmafakn kesalahan orang lain.  Orang melankolis juga merasa abhwa dirinyatidak pernah bermasalah. Sebab, jikaterkena masalah, mereka akan menyelesaikan dengan sangat cepat, shingga seolah-olah dirinya tanpa masalah. Orang melankolis akan menggapnya sebagai permaslahan tersendiri. 
2.3 Mengenal Gaya Belajar Anak
Setiap anak dengan segala sifat uniknya mempunyai gaya bermain atau gaya belajar tersendiri. Perbedaan ini sekaligus menjadi ciri khas kepribadiannya. Bahkan, beberapa studi kepribadian menunjukkan bahwa pembentukkan kecerdasan ditentukan oleh kesesuaian antara gaya belajar atau bermain anak dengan gaya mengajar guru. Oleh karena itu, guru ataupun orang tua tidak boleh memaksakan jenis permainan tertentu pada anak, meskipun permainan tersebut sangat penting diberikan. Sebab pemaksaan dapat menekan mental anak, sehingga tanpa disengaja sang guru telah menanamkan bibit-bibit kebencian dalam diri anak. Inilah yang menyebabkan pada beberapa anak yang usianya sama ( sebut saja 4 tahun), pencapaian tumbuh kembangnya sangat berbeda. Anak yang satu subur tumbuhkembang fisik motorik,kognitif,bahasa dan emosinya, sedangkan anak yang lain hanya sebagian aspek saja yang dapat ditumbuh kembangkan. Hal ini disebabkan karena adanya ketidak sesuaian antara gaya belajar anak dengan cara mengajar guru. 
Macam-Macam Gaya Belajar (bermain)
2.3.1 Gaya Belajar Visual
Gaya belajar visual adalah cara atau model belajar dengan penampakan atau visualisasi. Secara umum, anak visual (sebutan bagi anak yang senang menggunakan gaya visual ketika bermain) selalu bermain melalui hubungan visual.
Secara umum, anak-anak visual mempunyai ciri-ciri sebagai berikut;
1. Rapi dan teratur
2. Berbicara dengan cepat
3. Mampu merencanakan dan mengatur jangka panjang yang baik.
4. Teliti terhadap detail
5. Tidak mudah terganggu dengan keributan
6. Pembaca tekun dan cepat
Dalam konteks anak usia dini, biasanya anak-anak visual sangat senang bermain dengan menggunakan alat permainan edukatif, seperti:
1. Gambar full color
2. Balok susun
3. Papan sasak
4. Mencapur warna
5. Komputer
2.3.2 Gaya belajar auditori
Gaya belajar auditor adalah cara atau model belajar dengan menggunakan indra pendengar. Biasanya, anak-anak auditori cenderung bermain interdependen dan mengandalkan kecerdasan interpersonalnya.
b. Ciri-ciri gaya belajar auditori;
1. Suka berbicara kepada diri sendiri(dalam bahasa anak-anak disebut inner speech)
2. Mudah terganggu oleh suara ribut.
3. Ketika membaca, tanpa sadar bibir mereka bergerak-gerak seolah-olah bersuara.
4. Sering kali senang membaca dengan keras daripada ada yang membacakannya, khususnya dongeng atau cerita.
5. Mampu menirukan gaya bicara seseorang bahkan sangat mudah mengenali nada dan suara.
6. Jika berbicara sangat sistematis, terpola, dan runtut.
7. Senang berdiskusi,seminar dan jika ditanya sesuatu menjawab dengan panjang lebar.
8. Lebih menyenangi musik ( nada suara) daripada seni pertunjukan.
Dalam konteks anak usia dini, biasanya anak-anak auditori senang bermain hal-hal seperti berikut.
1. Membaca ( jika telah mampu ) dengan suara keras
2. Banyak bertanya kepada guru, tetapi senang menjawab pertanyaan temannya.
3. Lebih senang dibacakan dongeng atau cerita daripada membacanya.
4. Senang dialog atau diskusi dengan teman-temannya.
5. Bermain dengan diiringi musik.
6. Bermain teka-teki kata seperti mengulang-ulang kalimat “ dul rel-lor rel,” dan sejenisnya berulang kali.
2.3.3 Gaya Belajar Kinestetik
Gaya belajar kinestetik adalah metode atau model belajar dengan gerakan. Biasanya, anak-anak kinestetik perlu bergerak kesana kemari untuk dapat menerima informasi. Anak-anak kinestetik biasanya biasanya sangat sulit klu diajak duduk manis di kelas bersama temen-temennya. Disamping itu mereka sangat senang berbuat usil dengan cara menyentuh atau memanipulasi objek permainan.
Secara umum, gaya kinestetik iyalah:
1. Jika bicara sangat pelan
2. Mampu merespon dengan gerak refleks
3. Sering sekali menyentuh orang untuk mendengarkan apa yang dikatakan
4. Mendekat pada lawan bicara jika ingin berkomunikasi
5. Lebih menikmati belajar dengan cara berjalan-jalan daripada duduk berdiam.
2.4 Bagaimana Cara Memperlakukan Anak
Misalnya kita memiliki anak yang sanguinis, dimana ciri-ciri dasar mereka adalah suka berbicara dan sangat ekspresif. Beberapa orang tua merasa khawatir, saat mengetahui buah hatinya sangat cerewet. Jangan sampai kita membanding-bandingkan dengan orang lain, biasanya saudara kandungnya, yang cenderung pendiam, dengan mengatakan, “kamu bisa nggak seperti kakakmu, pendiam, dan nggak suka bikin keributan.” Atau dengan banyak melarang anak yang sanguinis untuk bicara. Jangan sampai larangan-larangan kita melukai buah hati kita, dan harus menjadi “ orang lain “. Hal ini bisa menghambat pertumbuhan kedewasaan sang anak. Akan lebih baik bila kita mengarahkan “ kekurangan” sang anak tersebut menjadi sebuah kelebihan yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain, serta demi kebaikan masa depan sang anak. Misalnya, dengan mengajarkan mereka kata-kata yang baik, mengajari mereka menasehati, menghindarkan mereka dari kata-kata yang kasar ( yang bisa menyakiti orang lain), mengajari mereka untuk berbicara dengan lembut ( tidak dengan membentak), sehingga nantinya saat mereka dewasa, mereka menjadi anak yang baik dalam bertutur kata dan bertindak.
2.5 Mengenal Potensi dan Bakat Anak
Sebagai contoh anak melankolis, kebanyakan anak melankolis memiliki bakat-bakat di bidang seni misalnya bermain piano, menulis, menggambar, dan masih banyak lagi. Hobi mereka cenderung sesuatu yang membutuhkan konsentrasi dan membutuhkan waktu untuk sendiri untuk mendapatkan hasil yang baik. Bila kita memiliki buah hati yang bersifat melankolis, akan lebih baik bila kita mengarahkan bakat mereka. Bila buah hati kita suka menulis, akan lebih baik bila kita mendukung mereka dan membantu mereka agar bisa mengembangkan bakat mereka. Kita bisa membelikan mereka buku-buku cerita yang mendidik, memberikan ruang belajar khusus, tidak melarang mereka melakukan hobi mereka ( yang baik ), dan memberikan dukungan terhadap hal-hal baik yang mereka suka. Anak melankolis cenderung suka menyendiri. Tentu saja bila kita terlalu banyak mereka menyendiri akan memberikan dampak yang tidak baik bagi masa depan mereka, misalnya mereka bisa tumbuh menjadi anak yang anti-sosial. Semua bakat mereka akan menjadi sia-sia bila mereka tidak memiliki teman ( yang bisa diajak saling belajar), tidak berani tampil, males bersosialisasi, dan berbagai sifat-sifat anti-sosial lainnya. Maka kita harus mengarahkan mereka agar mereka mau bersosialisasi, misalnya dengan mengajak mereka jalan-jalan keliling kampung, meminta mereka bergabung dalam organisasi sosial dan agama, mengikutkan mereka dengan bimbingan belajar yang bersifat non-privat, mendorong mereka untuk berani tampil ( ikut lomba-lomba dan pentas seni), dan masih banyak lagi.









BAB III
KESIMPULAN
Dapat kita simpulkan dari materi diatas bahwa untuk mengenal kepribadian anak dalam dunia psikologis dikenal empat tipe kepribadian, yaitu korelis,sanguin,phlegmatis, dan melankolis.
1. Tipe anak korelis
Anak korelis dikenal sebagai anak anak yang keras, tegas, dan sangat menuntut identitas. Selain mempunyai energi yang besar untuk melakukan hal-hal yang sulit dan keyakinan kuat akan kemampuan diri mereka. Mereka juga sangat optimis menghadapi berbagai hal dan tidak ada istilah “gagal“ dalam kamus mereka. Bila sampai mengalami kegagalan, kalah bermain dengan teman-temannya, misalnya, mereka akan berlatih keras dan menghimpun tenaga sekuat mungkin untuk menaklukkan teman-temannya. 
2. Tipe anak sanguin
Anak sanguin cenderung mempunyai kecerdasan linguistink yang tinggi. Ketika bergabung dalam kelompok-kelompok bermain, ia bisa dengan mudah bicara apa saja dan selalu bisa mengangkat topik pembcaraan. Ia sangat berbakat menjadi pembicara hebat dan motivator yang sangat hangat dan menyenangkan.
3. Tipe anak phlegmatis
Anak phlegmatis adalah anak yang sangat menyenangkan untuk dijadikan sahabat. Berbeda dengan anak korelis yang sangat keras dan menuntut, anak-anak phlekmatis sangat manis, tidak menuntut dan juga tidak memerintah. Selain berbeda dengan kepribadian korelis, anak phlegmatis juga berbeda dengan anak sanguin yang cenderung menonjolkan diri dan senang pujian. Anak phlekmatis sangat pemalu dan tidak suka dipuji-pujidan anak phlekmatis juga sopanbegitu juga sangat mentaati peraturan.ia juga takut kalau perkataan dia menyinggung atau menyakiti perasaan orang lain.
4. Tipe kepribadian melankolis adalah tipe anak yang sangat serius dan tertutup, tetapi sangat cerdas dan kritis dalam berpikir. Anak melankolis bisa mengerjakan suatu hal dengan jauh lebih tekun daripada anak berkepribadian lain. Mereka memahami tahap demi tahap. Dan, setiap kali mengerjakan tugas, mereka selalu mengacu pada tahapan tersebut secara sistematis.
Kelemahan dan kekuatan tipe-tipe kepribadian :
1. Koleris
- Kelemahan : mudah marah, kasar, dan otoriter.
- Kekuatan : tekad yang bulat dan pantang menyerah.
2. Sanguin
- Kelemahan : banyak bicara, sedikit kerja, dan tidak bisa menjaga rahasia.
- Kekuatan : mudah bersahabat dan pandai mempengaruhi orang lain.
3. Phlegmatis
- Kelemahan : plin-plan, penakut,pasif, tidak termotivasi
- Kekuatan : teratur, teruji kebenenarannya, mudah bergaul,sabar, dan simpatik.
4. Melankolis
- Kelemahan : sulit mengakui kesalahan, mudah menyalahkan, suka berteori, dan pendedam.
- Kekuatan : kritis-analitis, hampir selalu benar, detail, pantang menyerah, teguh pendirian, dan konsisten.
Macam-macam gaya belajar anak :
1. Gaya belajar visual
Gaya belajar visual adalah cara atau model belajar dengan penampakan atau visualisasi. Dalam konteks anak usia dini,gaya belajar visual sama dengan gaya bermain visual.
2. Gaya belajar auditori
Gaya belajar auditori adalah cara atau model belajar dengan menggunakan indra pendengaran. Biasanya, anak-anak auditori cenderung bermain interpenden dan mengandalkan kecerdasan interpersonalnya.
3. Gaya belajar kinestetik
Gaya belajar kinestetik adalah metode atau model belajar dengan gerakan. Biasanya, anak-anak kinestetik perlu bergerak kesana-kemari untuk dapat menerima informasi. Anak- anak kinestetik biasanya sangat sulit diajak duduk manis di kelas bersama teman-temannya.
4. Gaya belajar multisesori
gaya belajar multisensori adalah gaya belajar dengan kombinasi tingkat tinggi dari seluruh gaya belajar yang ada. Anak yang mampu menggunakan gaya belajar atau bermain ini akan melakukan berbagai permainan tanpa pilih-pilih. Artinya, ia bisa diajak bermain apa saja dan bisa menyesuaikan diri dalam keadaan bagaimana pun juga.


DAFTAR PUSTAKA

Suyadi .M.Pd.I. 2010. Psikologi Belajar PAUD. Yogyakarta : PT Pustaka Insan Madani Anggotab IKAPI.








0 komentar:

Post a Comment

Komentar anda marupakan motivasi buat penulis...