Sebelum anda membaca artikel ini saya berharap anda bisa meluangkan waktu membaca pesan penting ini. Jika Anda ingin kehidupan anda lebih baik, saya akan kasih tau kuncinya, apa itu ? YAKNI Bisnis Outopilot. Dapatkan Aktif Income dan pasif Income dengan Join Agen Pulsa Secara GRATIS tanpa di pungut biaya. Info Selanjutnya silahkan Klik Gambar di bawah ini:
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Setiap
mahluk hidup di dunia ini pasti akan mengalami perubahan yang alami tanpa
terkecuali. Bahkan pada manusia pasti mengalami proses pertumbuhan dan
perkembangan dari bayi sampai menjadi tua. Masa tua merupakan masa hidup
manusia yang terakhir, dimana pada masa ini seseorang mengalami kemunduran
fisik, mental dan sosial sedikit demi sedikit sehingga tidak dapat melakukan
tugasnya sehari-hari lagi.Lansia banyak menghadapi berbagai masalah kesehatan
yang perlu penanganan segera dan terintegrasi.
Lansia atau lanjut usia adalah periode dimana manusia telah mencapai kemasakan dalam ukuran dan fungsi. Selain itu lansia juga masa dimana seseorang akan mengalami kemunduran dengan sejalannya waktu. Ada beberapa pendapat mengenai usia seseorang dianggap memasuki masa lansia, yaitu ada yang menetapkan pada umur 60 tahun, 65 tahun, dan ada juga yang 70 tahun.
Lansia atau lanjut usia adalah periode dimana manusia telah mencapai kemasakan dalam ukuran dan fungsi. Selain itu lansia juga masa dimana seseorang akan mengalami kemunduran dengan sejalannya waktu. Ada beberapa pendapat mengenai usia seseorang dianggap memasuki masa lansia, yaitu ada yang menetapkan pada umur 60 tahun, 65 tahun, dan ada juga yang 70 tahun.
- Rumusan Masalah
- Pengertian
Dari Usia Lanjut
- Ciri Ciri
Usia Lanjut
- Perkembangan Fisik, Kognitif, Sikap, Dan
Social Dalam Masa Dewasa Lanjut
- Bahaya
Yang Ditimbul Pada Masa Perkembangan usia lanjut
- Tujuan
- Untuk mengetahui penjelasan mengenai usia lanjut
- Untuk mengetahui ciri cirinya
- Untuk mengetahui perkembangan perkembangan pada
masa usia lanjut serta bahaya bahaya yang ditimbulkan dari perkembangan
tersebut
- Manfaat
- untuk menyelesaikan tugas makalah perkuliahan
psikologi perkembangan
- untuk melatih dan mengembangkan kemampuan
mahasiswa dalam penulisan karya ilmiah.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Masa Tua (Lanjut Usia)
Usia lanjut adalah periode penutup dalam
rentang hidup seseorang. Masa ini dimulai dari umur enam puluh tahun sampai
meninggal, yang ditandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan
psikologis yang semakin menurun.
Proses menua (lansia) adalah proses alami
yang disertai adanya penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang
saling berinteraksi satu sama lain.
Berikut
beberapa pendapat mengenai pengertian masa tua :
Menurut Bernice Neugarten
(1968) James C. Chalhoun (1995) masa tua adalah suatu masa dimana orang
dapat merasa puas dengan keberhasilannya. Penggolongan lansia menurut Depkes
dikutip dari Azis (1994) menjadi tiga kelompok yakni :
a.
Kelompok lansia dini (55 – 64 tahun),
merupakan kelompok yang baru memasuk lansia
b.
Kelompok lansia (65 tahun ke atas).
c.
Kelompok lansia resiko tinggi, yaitu
lansia yang berusia lebih dari 70 tahun
B.
Ciri - Ciri Masa Tua
Menurut Hurlock (Hurlock, 1980, h.380)
terdapat beberapa ciri-ciri orang lanjut usia, yaitu :
a.
Usia lanjut merupakan periode kemunduran.
b.
Orang lanjut usia memiliki status kelompok
minoritas.
c.
Menua membutuhkan perubahan peran.
d.
Penyesuaian yang buruk pada lansia.
1.
Usia lanjut merupakan periode kemunduran
Periode
selama usia lanjut ketika kemunduran fisik dan mental terjadi secara perlahan
dan bertahap dan pada waktu kompensasi terhadap penurunan ini dapat dilakukan ,
dikenal sebagai ‘’senescence’’yaitu masa proses menjadi tua.
Istilah
‘keuzuran’’(sinelity) digunakan untuk mengacu pada periode waktu selama usia
lanjut apabila kemunduran fisik telah terjadi disorganisasi mental. Seseorang
yang menjadi eksentrik, kurang perhatian,dan terasing secara sosial, maka
penyesuaian dirinya pun buruk biasanya disebut ‘’uzur’’. Sikap tidak senang
terhadap diri sndiri , orang lain, pekerjaan, dan kehidupan pada umumnya dapat
menuju keadaan uzur , karena terjadi perubahan pada lapisan otak. Akibatnya,
orang menurun secara fisik dan mental akan segera mati.
2.
Orang lanjut mempunyai status kelompok
minoritas
Status
kelompok orang minoritas ini terjadi sebagai akibat dari sikap sosial yang
tidak menyenangkan terhadap orang usia lanjutdan diperkuat oleh klise yang
tidak menyenangkan tentang mereka.
Kelompok
orang usia lanjut disebut sebagai warga Negara kelas dua, yang hidup dengan
status bertahan dan mempunyai efek penting terhadap pribadi dan penyesuaian
sosial penting. Jika kalau orang orang usia lanjut dikorbankan dalam beberapa
hal mereka sesungghnya merupakan korban. Karena keadaan yang sakit sakitan,
kesepian, dan terror yang mengancamnya membuat mereka mudah menjadi mangsa para
tukang obat, khusus nya mereka yang terserang penyakit. Sifat seperti ini
merupakan sifat tamak, sehingga menimbulkan reaksi yang tidak simpatik
terhadap sifat tamak mereka. Ini semua merupakan penipuan besar yang diatur
secara licik.
3.
Menua membutuhkan perubahan peran
Hal
ini mengakibatkan pengurangan jumlah kegitan yang dapat dilakukan oleh orang
usia lanjut, dank arena nya perlu mengubah berbagai peran yang masih dilakukan
atas dasar keinginan seseorang, jadi bukan atas dasar tekanan yang datang dari
kelompok sosial. Tetapi pada kenyataan nya pengurangan dan perubahan peran ini
banyak terjadi karena tekanan sosial.
Karena
sikap sosial yang tidak menyenagkan bagi kaum usia lanjut, pujian yang mereka
hasilkan dihubungkan dengan peran usia tua bukan dengan keberhasilan mereka.
Perasaan tidak berguna dan tidak diperlukan lagi bagi orang yang berusia lanjut
menbumbuhkan rasa rendah diri dan kemarahan, yaitu perasaan yang tidak
menunjang proses penyesuaian sosial seseorang. Busse dan Pfeifer
mengatakan ‘’adalah hal yang sulit untuk mempertahankan identitas positif
seseorang jika tiang tiang yang diperlukan untuk identitas peran seseorang
telah hilang.
4.
Penyesuaian yang buruk
Orang
usia lanjut secara tidak proporsional menjadi subjek bagi masalah emosional dan
mental yang berat. Insiden psikopatologi timbul seiring dengan bertambahnya
usia. Gangguan fungsional keadaan depresi dan paranoid terus bertambah sama
sepeti penyakit otak setelah berusia 60 tahun. Kasus bunuh diri juga meningkat
seiring dengan usia , dan jumlah kasus bunuh diri paling sering dilakukan oleh
pria kulit putih.
Karakteristik
masa tua
Menurut
Butler dan Lewis (1983) serta Aiken (1989) terdapat berbagai karakteristik
lansia yang bersifat positif. Beberapa di antaranya adalah:
a.
Keinginan untuk meninggalkan warisan
b.
Fungsi sebagai seseorang yang dituakan
c.
Kelekatan dengan objek-objek yang dikenal
d.
Perasaan tentang siklus kehidupan
e.
Kreativitas
f.
Rasa ingin tahu dan kejutan (surprise)
g.
Perasaan tentang penyempurnaan atau
pemenuhan kehidupan, dll.
C.
Perkembangan Pada Masa Tua
1.
Perkembangan Fisik
Perkembangan
fisik pada masa lansia terlihat pada perubahan perubahan fisiologis yang bisa dikatakan
mengalami kemunduran, perubahan perubahan biologis yang dialami pada masa
lansia yang terlihat adanya kemunduran tersebut sangat berpengaruh terhadap
kondisi kesehatan dan terhadap kondisi psikologis.
Perkembangan
masa dewasa akhir atau usia lanjut, membawa penurunan fisik yang lebih besar
dibandingkan dengan periode periode usia sebelumnya. Kita akan mencatat
rentetan perubahan perubahan dalam penurunan fisik yang terkait dengan penuaan,
dengan penekanan pentingnya perkembangan perkembangan baru dalam penelitian
proses penuaan yang mencatat bahwa kekuatan tubuh perlahan lahan menurun dan
hilangnya fungsi tubuh kadangkala dapat diperbaiki.
Terdapat
sejumlah perubahan fisik yang terjadi pada periode lansia menurut Elida
Prayitno yaitu:
a.
Perubahan fisik bukan lagi pertumbuhan
tetapi pergantian dan perbaikan sel-sel
tubuh.
b.
Pertumbuhan dan reproduksi sel-sel
menurun.
c.
Penurunan Dorongan Seks.
Pada umumnya perubahan pada masa
lansia meliputi perubahan dari tingkat selsampai kesemua sistem organ tubuh,
diantaranya system pernafasan,pendengaran, penglihatan, kardiovaskuler, sistem
pengaturan tubuh,muskuloskeletal, gastrointestinal, genito urinaria, endokrin
dan integumen.
a.
Sistem pernafasan pada lansia.
Kapasitas pernafasan pada lansia akan
menurun pada usia 20 hingga 80 tahun sekalipun tanpa penyakit. Paru paru
kehilangan elatisitasnya, dada menyusut, dan diafragma melemah.Meskipun begitu
berita baiknya adalah bahwa orang dewasa lanjut dapat memperbaiki fungsi paru
paru dengan latihan latihan memperkuat diafragma.
b.
Perubahan Sistem persyarafan.
1.
Cepatnya menurunkan hubungan persyarafan.
2.
Lambat dalam merespon dan waktu untuk
berfikir.
3.
Mengecilnya syaraf panca indera.
4.
Berkurangnya penglihatan, hilangnya
pendengaran, mengecilnya syaraf pencium &
perasa
lebih sensitif terhadap perubahan suhu dengan rendahnya ketahanan terhadap
dingin.
5.
Otak dan sistem syaraf
Aspek
yang signifikan dari proses penuaan mungkin adalah bahwa neuron neuron itu
tidak mengganti dirinya sendiri. Meskipun demikian otak dapat cepat sembuh dan
memperbaiki kemampuannya, hanya kehilangan sebagian kecil dari kemampuannya
untuk bisa berfungsi di masa dewasa akhir.
6.
Perkembangan Sensori.
Perubahan
sensori fisik masa dewasa akhir melibatkan indera
penglihatan,pendengaran, perasa, pembau, dan indera
peraba. Pada masa dewasa akhir penurunan indera penglihatan bisa mulai
dirasakan dan terjadi mulai awal masa dewasa tengah. Adaptasi terhadap gelap
lebih menjadi lambat, yang berarti bahwa orang rang lanjut usia membutuhkan
waktu lama untuk memulihkan kembali penglihatan mereka ketika keluar dari
ruangan yang terang menuju ke tempat yang agak gelap.
c.
Perubahan panca indera yang terjadi pada
lansia.
Ciri
– ciri perubahan pada indra masa lansia salahsatunya sekresi saliva berkurang
mengakibatkan pengeringan rongga mulut. Papil-papil pada permukaan lidah
mengalami atrofi sehingga terjadi penurunan sensitivitas terhadap rasa terutama
rasa manis dan asin. Keadaan ini akan mempengaruhi nafsu makan, dan dengan
demikian asupan gizi juga akan terpengaruh. Keadaan ini mulai pada usia 70
tahun. Perubahan indera penciuman, penglihatan dan pendengaran juga mengalami
penurunan fungsi seiring dengan bertambahnya usia.
Pada
usia lanjut fungsi seluruh organ penginderaan kurang mempunyai sensitivitas dan
efisiensi kerja dibandingkan yang dimiliki oleh orang yang lebih mudah.
Bagaimanapun juga perubahan indera berlangsung secara lambat dan bertahap.Maka
setiap individu mempunyai kesempatan untuk melakukan penyesuaian terhadap
perubahan tersebut.
d.
Perubahan cardiovaskuler pada usia lanjut.
Tidak
lama berselang terjadi penurunan jumlah darah yang dipompa oleh jantung dengan
seiringnya pertambahan usia sekalipun pada orang dewasa yang sehat.
Bagaimanapun, kita mengetahui bahwa ketika sakit jantung tidak muncul, jumlah
darah yang dipompa sama tanpa mempertimbangakan usia pada masa dewasa.
Kenyataannya para ahli penuaan berpendapat bahwa jantung yang sehat dapat
menjadi lebih kuat selama kita menua dengan kapasitas meningkat bukan menurun.
e.
Sistem genito urinaria.
- Ginjal, Mengecil dan nephron menjadi atropi,
aliran darah ke ginjal menurun sampai 50 %, penyaringan diglomerulo
menurun sampai 50 %, fungsi tubulus berkurang akibatnya kurangnya kemampuan
mengkonsentrasi urin, berat jenis urin menurun proteinuria ( biasanya + 1
) ; BUN meningkat sampai 21 mg % ; nilai ambang ginjal terhadap glukosa
meningkat.
- Vesika urinaria / kandung kemih, Otot otot
menjadi lemah, kapasitasnya menurun sampai 200 ml atau menyebabkan
frekwensi BAK meningkat, vesika urinaria susah dikosongkan pada pria
lanjut usia sehingga meningkatnya retensi urin.
- Pembesaran prostat ± 75 % dimulai oleh pria usia
diatas 65 tahun.
- Atropi vulva
- Vagina, Selaput menjadi kering, elastisotas
jaringan menurun juga permukaan menjadi halus, sekresi menjadi
berkurang, reaksi sifatnya lebih alkali terhadap perubahan warna.
- Daya sexual, Frekwensi sexsual intercouse cendrung
menurun tapi kapasitas untuk melakukan dan menikmati berjalan terus.
f.
Sistem endokrin / metabolik pada lansia.
·
Produksi hampir semua hormon menurun.
·
Fungsi paratiroid dan sekesinya tak
berubah.
·
Pituitary, Pertumbuhan hormon ada tetapi
lebih rendah dan hanya ada di pembuluh darah dan berkurangnya produksi dari
ACTH, TSH, FSH dan LH.
·
Menurunnya aktivitas tiriod Ù BMR turun
dan menurunnya daya pertukaran zat, dll
g.
Perubahan sistem pencernaan pada usia
lanjut.
·
Kehilangan gigi, Penyebab utama adanya
periodontal disease yang biasa terjadi setelah umur 30 tahun, penyebab lain
meliputi kesehatan gigi yang buruk dan gizi yang buruk.
·
Indera pengecap menurun, Adanya iritasi
yang kronis dari selaput lendir, atropi indera pengecap (± 80 %), hilangnya
sensitivitas dari syaraf pengecap dilidah terutama rasa manis, asin, asam &
pahit.
·
Esofagus melebar, dan lain-lain.
h.
Perubahan sistem reproduksi.
1.
Perubahan sistem reprduksi.
·
Selaput lendir vagina menurun/kering.
·
Menciutnya ovarium dan uterus.
·
Atropi payudara.
·
Testis masih dapat memproduksi meskipun
adanya penurunan secara berangsur berangsur.
·
Dorongan sex menetap sampai usia diatas 70
tahun, asal kondisi kesehatan baik.
Masa
berhentinya reproduksi keturunan (klimaterik) pada pria datang belakangan
dibandingkan masa menopause pada wanita. Dan memerlukan masa yang lebih lama,
pada umumnya ada penurunan potensi seksual pada masa enam puluh tahun
usianya.
Klimaterik pada pria mempunyai dua
efek umum.Pertama, terjadi penyusutan atau penurunan cirri cirri seks sekunder,
minsalnya perubahan suara, titik nada suara meninggi dan kekerasan otot secara
umum menurun menjadi lembek.
Yang kedua klimaterik pada pria
terjadi yang dapat mempengaruhi fungsi seksual. Walaupun potensi seksual telah
berkurang,tetapi tidak berarti keinginan seksualnya berkurang.
2.
Perkembangan kognitif
Kemerosoton
fungsi kognitif pada masa tua,pada umumnya memang merupakan sesuatu yang tidak
dapat di elakkan karena disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penyakit
kekacauan otak (Alzheimer) atau karena kecemasan dan depresi. Akan tetapi hal
ini bukan berarti bahwa keterampilan kognitif tidak bisa bisa di pertahankan
dan di tingkatkan. Kunci untuk memilihara keterampilan kognitif terletak pada
tingkat pemberian beberapa rangsangan intelektual .oleh karena itu,orang tua
sebenarnya sangat membutuhkan suatu lingkungan perangsang dalam rangka mengasah
dan memilihara keterampilan keterampilan kognitif mereka serta mengantisipasi
terjadinya kepikunan.
3.
Perkembangan emosi
Memasuki
masa tua, sebagian besar lanjut usia kurang siap menghadapi dan menyikapi masa
tua tersebut, sehingga menyebabkan para lanjut usia kurang dapat menyesuaikan
diri dan memecahkan masalah yang dihadapi (Widyastuti, 2000). Munculnya rasa
tersisih, tidak dibutuhkan lagi, ketidak ikhlasan menerima kenyataan baru
seperti penyakit yang tidak kunjung sembuh, kematian pasangan, merupakan
sebagian kecil dari keseluruhan perasaan yang tidak enak yang harus dihadapi
lanjut usia.
Hal – hal tersebut di atas yang dapat menjadi penyebab lanjut usia kesulitan dalam melakukan penyesuaian diri. Bahkan sering ditemui lanjut usia dengan penyesuaian diri yang buruk. Sejalan dengan bertambahnya usia, terjadinya gangguan fungsional, keadaan depresi dan ketakuatan akan mengakibatkan lanjut usia semakin sulit melakukan penyelesaian suatu masalah. Sehingga lanjut usia yang masa lalunya sulit dalam menyesuaikan diri cenderung menjadi semakin sulit penyesuaian diri pada masa-masa selanjutnya.
Hal – hal tersebut di atas yang dapat menjadi penyebab lanjut usia kesulitan dalam melakukan penyesuaian diri. Bahkan sering ditemui lanjut usia dengan penyesuaian diri yang buruk. Sejalan dengan bertambahnya usia, terjadinya gangguan fungsional, keadaan depresi dan ketakuatan akan mengakibatkan lanjut usia semakin sulit melakukan penyelesaian suatu masalah. Sehingga lanjut usia yang masa lalunya sulit dalam menyesuaikan diri cenderung menjadi semakin sulit penyesuaian diri pada masa-masa selanjutnya.
Yang
dimaksud dengan penyesuaian diri pada lanjut usia adalah kemampuan orang yang
berusia lanjut untuk menghadapi tekanan akibat perubahan perubahan fisik,
maupun sosial psikologis yang dialaminya dan kemampuan untuk mencapai
keselarasan antara tuntutan dari dalam diri dengan tuntutan dari lingkungan,
yang disertai dengan kemampuan mengembangkan mekanisme psikologis yang tepat
sehingga dapat memenuhi kebutuhan– kebutuhan dirinya tanpa menimbulkan masalah
baru.
Pada
orang – orang dewasa lanjut atau lanjut usia, yang menjalani masa pensiun
dikatakan memiliki penyesuaian diri paling baik merupakan lanjut usia yang
sehat, memiliki pendapatan yang layak, aktif, berpendidikan baik, memiliki
relasi sosial yang luas termasuk diantaranya teman – teman dan keluarga, dan
biasanya merasa puas dengan kehidupannya sebelum pensiun (Palmore, dkk, 1985).
Orang – orang dewasa lanjut dengan penghasilan tidak layak dan kesehatan yang
buruk, dan harus menyesuaikan diri dengan stres lainnya yang terjadi seiring
dengan pensiun, seperti kematian pasangannya, memiliki lebih banyak kesulitan
untuk menyesuaikan diri dengan fase pensiun (Stull & Hatch, 1984).
Penyesuaian diri lanjut usia pada kondisi psikologisnya berkaitan dengan dimensi emosionalnya dapat dikatakan bahwa lanjut usia dengan keterampilan emosi yang berkembang baik berarti kemungkinan besar ia akan bahagia dan berhasil dalam kehidupan, menguasai kebiasaan pikiran yang mendorong produktivitas mereka. Orang yang tidak dapat menghimpun kendali tertentu atas kehidupan emosinya akan mengalami pertarungan batin yang merampas kemampuan mereka untuk berkonsentrasi ataupun
Penyesuaian diri lanjut usia pada kondisi psikologisnya berkaitan dengan dimensi emosionalnya dapat dikatakan bahwa lanjut usia dengan keterampilan emosi yang berkembang baik berarti kemungkinan besar ia akan bahagia dan berhasil dalam kehidupan, menguasai kebiasaan pikiran yang mendorong produktivitas mereka. Orang yang tidak dapat menghimpun kendali tertentu atas kehidupan emosinya akan mengalami pertarungan batin yang merampas kemampuan mereka untuk berkonsentrasi ataupun
untuk memiliki pikiran yang jernih.
Ohman
& Soares (1998) melakukan penelitian yang menghasilkan kesimpulan bahwa
sistem emosi mempercepat sistem kognitif untuk mengantisipasi hal buruk yang
mungkin akan terjadi. Dorongan yang relevan dengan rasa takut menimbulkan
reaksi bahwa hal buruk akan terjadi. Terlihat bahwa rasa takut mempersiapkan
individu untuk antisipasi datangnya hal tidak menyenangkan yang mungkin akan
terjadi. Secara otomatis individu akan bersiap menghadapi hal-hal buruk yang mungkin
terjadi bila muncul rasa takut. Ketika individu memasuki fase lanjut usia,
gejala umum yang nampak yang dialami oleh orang lansia adalah “perasaan takut
menjadi tua”. Ketakutan tersebut bersumber dari penurunan kemampuan yang ada
dalam dirinya.Kemunduran mental terkait dengan penurunan fisik sehingga
mempengaruhi kemampuan memori, inteligensi, dan sikap kurang senang terhadap
diri sendiri.
Ditinjau
dari aspek yang lain respon-respon emosional mereka lebih spesifik, kurang
bervariasi, dan kurang mengena pada suatu peristiwa daripada orang-orang muda.
Bukan hal yang aneh apabila orang-orang yang berusia lanjut memperlihatkan
tanda-tanda kemunduran dalam berperilaku emosional; seperti sifat-sifat yang
negatif, mudah marah, serta sifat-sifat buruk yang biasa terdapat pada
anak-anak.
Orang
yang berusia lanjut kurang memiliki kemampuan untuk mengekspresikan kehangatan
dan persaan secara spontan terhadap orang lain. Mereka menjadi kikir dalam
kasih sayang. Mereka takut mengekspresikan perasaan yang positif kepada orang
lain karena melalui pengalaman-pengalaman masa lalu membuktikan bahwa perasaan
positif yang dilontarkan jarang memperoleh respon yang memadai dari orang-orang
yang diberi perasaan yang positif itu. Akibatnya mereka sering merasa bahwa
usaha yang dilakukan itu akan sia-sia. Semakin orang berusia lanjut menutup
diri, semakin pasif pula perilaku emosional mereka.
4.
Perkembangan sikap social
Pendapat
klise tentang usia lanjut mempunyai pengaruh yang besar terhadap sikap social
baik terhadap usia lanjut. Dan karena kebanyakan pendapat klise tersebut tidak
menyenangkan, maka sikap social tampaknya cendrung menjadi tidak efektif.
Arti penting tentang sikap social terhadap usia lanjut yang tidak menyenangkan
mempengaruhi cara mereka memperlakukan usia lanjut. Sikap social yang tidak
menyenangkan terhadap usia lanjut ,dalam kebudayaan amerika dewasa ini hamper
bersifat universal , tetapi mereka cendrung bersifat rasial yang lebih kuat
dibandingkan kelompok rasial dan kelas social tertentu dibandingkan klompok
lain lain.
Akibat
berkurangnya fungsi indera pendengaran, penglihatan, gerak fisik dan sebagainya
maka muncul gangguan fungsional atau bahkan kecacatan pada lansia.Misalnya
badannya menjadi bungkuk, pendengaran sangat berkurang, penglihatan kabur dan
sebagainya sehingga sering menimbulkan keterasingan.Hal itu sebaiknya dicegah
dengan selalu mengajak mereka melakukan aktivitas, selama yang bersangkutan
masih sanggup, agar tidak merasa terasing atau diasingkan.
Karena
jika keterasingan terjadi akan semakin menolak untuk berkomunikasi dengan orang
lain dan kdang-kadang terus muncul perilaku regresi seperti mudah menangis,
mengurung diri, mengumpulkan barang-barang tak berguna serta merengek-rengek
dan menangis bila ketemu orang lain sehingga perilakunya seperti anak kecil.
D.
Bahaya Bahaya Pada Masa Usia Lanjut
Pada
beberapa waktu disepanjang kehidupan seseorang terdapat bahaya serius yang
lebih potensial sehingga proses penyesuaian pribadi dan social tidak dapat
dilakukan secara baik pada usia lanjut. Sebagian dari masalah ini disebabkan
oleh karena menurunnya kemampuan mental orang yang berusia lanjut lebih mudah
diserang oleh bahaya potensial dibandingkan pada usia sebelumnya.
a.
Bahaya fisik
Seluruh
bahaya yang bersifat umum terhadap kesehatan fisik pada usia muda tidak hanya
menyerang orang berusia lanjut tetapi proporsi pengaruhnya terhadap individual
lebih besar.
Tanda
tanda bahaya fisik yang umum pada usia lanjut antara lain sebagai berikut
:
a.
Penyakit dan hambatan fisik
Orang
berusia lanjut biasanya banyak terserang gangguan sirkulasi darah, gangguan
dalam system metabolisme, gangguan yan g melibatkan mental, gangguan pada
persendian penyakit tumor baik yang tidak berbahaya maupun yang menular, sakit
jantung, remtik,encok, pandangan dan pendengaran berkurang, tekanan darah
tinggi, kondisi mental, dan saraf tergannggu.
b.
Kurang gizi
Penyakit
kurang gizi pada usia lanjut lebih banyak disebabkan oleh factor pengaruh
psikologi disbanding sebab ekonomi. Pengarug psikologi yang terbesar adalah
hilangnya selera karena rasa takut dan depresi mental, tidak ingin makan
sendirian, dan tidak ingin makan karena merasa curiga senbelumnya.Bahkan pada
waktu makanan yang dikonsumsi kurang bermutu dan kurang jumlahnya, banyak orang
berusia lanjut yang tidak memperoleh gizi cukup dari makanannya, karena tidak
diserap tubuh yang disebabkan oleh gangguan system kelenjar endokrin yang tidak
berfungsi seperti dahulu.
c.
Mengendurnya kemampuan social
Hilangnya
kemampuan social atau sikap yang tidak menyenangkan hubungan seksualpada usia
lanjut banyak mempengaruhi orang usia lanjut seperti halnya kehilangan emosi
yang mempengaruhi anak kecil. Orang yang kehidupan perkawinannya bahagia
dapatmenyebabkan hidupnya lebih sehat dan lebih lama dibandingkan pasangan,
atau mereka yang kehidupan seksualnya tidak aktif.
d.
Kecelakaan
Orang
yang berusia lanjut biasanya lebih mudah terkena kecelakaan dibandingkan orang
yang lebih muda. Bahkan walaupun kecelakaan ini tidak fatal, dapat menyebabkan
seseorang yang berusia lanjut dapat jatuh, karena mungkin disebabkan oleh
gangguan lingkungan atau kepala pusing , kondisi yang lemah, dan gangguan
penglihatan merupakan penyebab kecelakaan yang paling umum bagi wanita
yang berusia lanjut. Adapun pria berusia lanjut sering memperoleh
kecelakaan yang disebabkan karena mengandarai kendaraan atau ditabrak mobil
pada saat berjalan.
- Bahaya psikologis
Orang
yang berusia lanjut menerima klise tentang kebudayaan.adapun bahaya psikologis
yaitu pertama, mereka menerima kepercayaan tradisional dan pendapat klise
tentang kebudayaan dari suatu usia. Yang kedua, perasaan rendah diri dan tidak
enak yang dating bersamaan dengan perubahan perubahan fisik. Perubahan dalam
pola kehidupan, bahya psikologis yang ktiga adalah usia lanjut perlu
menetapkan pola hidup yang berbeda dengan keadaan masa lalu dan cocok dengan
kondisi usia lanjut. Bahaya psikologis yang keempat adalah kecurigaan atau
realisasi bahwa penurunan mental sudah mulai terjadi. Bahya psikologis yang kelima,
perasaan bersalah karena mereka tidak bekerja sedang orang lain masih bekerja,
bahya psikologis yang keenam, akibat dari kurangnya pendapatan, bahaya
psikologis ketujuh, pelepasan berbagai kegiatan social.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Usia
lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini dimulai
dari umur 60 tahun sampai meninggal, yang ditandai dengan adanya perubahan yang
bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun.
Proses
menua (lansia) adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi
fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain. Karena
pada dasarnya manusia tidak kekal pasti ada perubahan setiap detinya, menit,
jam bahkan bulan dan tahun.
Daftar Pustaka
F.J.
Monk dkk, Psikologi Perkembangan, Yogyakarta : Gadjah Mada Universty
Press, 2004
Hurlock
Elizabeth B., Psikologi Perkembangan:Suatu Pendekatan Sepanjang Rentan
Kehidupan, Jakarta: Erlangga, 1992.
Jahja,
Yudrik ,Psikologi Perkembangan,Jakarta: Kencana, 2011
Desmita,
Psikologi Perkembangan, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2009
http://yuliakusumadewi.wordpress.com/2012/03/12/makalah-perkembangan-lansia
Jika anda berkenan, berilah komentar yang bersifat positif dan membangun..!!!
makasih dah nyantumin referensinya pak
ReplyDelete