NEUROSCIENCE
DAN
PENGEMBANGAN
MANUSIA
A. Latar Belakang
Neuroscience adalah
perkembangan ilmu biologi manusia yang bersumber dari ilmu kedokteran, yang
khusus mempelajari tentang otak. Otak adalah organ yang mengatur seluruh aspek
kehidupan makhluk hidup, manusia maupun binatang. Semua gerakan tubuh dikontrol
otak. Dari kesadaran manusia makan, tidur, belajar, berpikir, berperasaan,
sampai berpikiran inovatif dan menemukan segala sesuatu dimulai dari otak.
Banyak manusia
yang menganggap bahwa dirinya bodoh, padahal kapasitas orak manusia sama, dan
tidak ada yang bodoh atau pun pintar. Itu semua tergantung pada diri manusia
itu sendiri yang mampu mengembangkan otak mereka dengan baik atau tidak.
Apabila semua manusia manusia dapat berpikir secara optimal, maka tidak ada manusia
yang bodoh. Sebenarnya kemampuan otak manusia memiliki potensi yang sangat
baik, saat dikembangkan secara optimal dan seimbang. Selain itu kecerdasan yang
dikembangkan tidak hanya kecerdasan intelektual, tetapi juga emosional, sosial,
dan kecerdasan lainya.
Tidak hanya itu
saja, perkembangan otak manusia dibentuk sejak dalam kandungan ibu. Apabila ibu
yang selalu berpikir positif dan tidak mudah emosi, mengonsumsi makanan yang
yang sehat dan gizi yang baik dan pola hidup yang sehat saat ibu mengandung.Dan
ketika dalam kandungan ibu merasa stres dan pola berpikirnya selalu negatif,
itu akan menghambat perkembangan otak manusia
dalam kandungan.
B.
Rumusan
Masalah
Dari
latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan pembahasan tentang neuroscience
dan pengembangan manusia sebagai berikut:
a. Apa
definisi dari neuroscience dan pengembangan manusia?
b. Bagaimana
proses pembentukan otak?
c. Apa
faktor dari pembentukan otak?
d. Kapan
pengembangan postnatal otak?
e. Bagaimana
proses sel syaraf dan kinerjanya?
f. Apa
sajakah bagian-bagian dari otak?
g. Apa
fungsi otak kiri dan otak kanan?
h.
Apa bagian dari indera
sebagai alat input otak?
C.
Tujuan
Penulisan
a. Untuk
mengetahui definisi dari neuroscience dan pengembangan manusia.
b. Untuk
mengetahui proses pembentukan otak.
c. Untuk
mengetahui faktor dari pembentukan otak.
d. Untuk mengetahui pengembangan postnatal otak.
e. Untuk mengetahui proses sel syaraf dan kinerjanya.
f. Untuk mengetahui bagian-bagian dari otak.
g. Untuk mengetahui fungsi otak kiri dan otak kanan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Neuroscience dan Pengembangan Manusia
Neuroscience adalah
perkembangan ilmu biologi manusia yang bersumber dari ilmu kedokteran, yang
khusus mempelajari tentang otak. Otak adalah organ yang mengatur seluruh aspek
kehidupan makhluk hidup, manusia maupun binatang. Semua gerakan tubuh dikontrol
otak. Dari kesadaran manusia makan, tidur, belajar, berpikir, berperasaan,
sampai berpikiran inovatif dan menemukan segala sesuatu dimulai dari otak.
Hasil penelitian
Brazelton pada anak sejak dalam kandungan kenyingkakap tabir yang menakjubkan
tentang otak manusia. Kecerdasan ditentukan otak, memberikan
stimulasi-stimulasi pendidikan yang tepat akan mencerdaskan otak. kecerdasan
dikembangkan tidak hanya kecerdasan intelektual, tetapi emosional, sosial, dan
kecerdasan lainnya. Pendidikan yang baik, potensi yang dapat dikembangkan secara optimal dan
seimbang membangun anak seutuhya yang religius, berpengetahuan luas, terampil,
dan memiliki sikap yang baik.
B.
Pembentukan
Otak
Lempengan
otak (neural plate) dibentuk dari
sel-sel embrionik usia kehamilan 15 hari. Usia kehamilan 16 minggu otak sudah
mulai berfungsi. Usia 24 minggu bagian korteks (cortex) masih halus belum terlihat adanya lipatan-lipatan (sulci). Pembentukan otak senpurna
diakhit kehamilan, lengkap denganlipatan-lipatan. Lipatan yang menonjol disebut
gyrus dan sudah terbentuk. Gyrus merupakan daerah cortex yang sangat penting untuk berpikir dan menyimpan informasi.
Adanya lipatan-lipatan, luas permukaan cortex
bertambah dalam ruang tengkorak yang terbatas.
Perkembangan otak hari ke 16 setelah
pembuahan
Pada hari ke 16
terbebtuk lempengan neural yang berkembang menjadi otak dan sumsum tulang
belakang. Hari ke 26 tampak jelas kepala dan calon tulang belakang. Otak
mengalami perkembangan yang pesat. Usia 3 bulan kepala jauh lebih besar sari
anggota badan lainnya. Gambar pertumbuhan dan perkembangan otak mulai dari
bulan pertama hingga bulan ke sembilan.
Perkembangan otak sampai saat lahir
Usia kehamilan 3
bulan otak sudak terlihat, dan usia 7 bulan terbentuk lipatan-lipatan
bagian cortex. Lipatan sempurna usia kehamilan 9 bulan. Liparan otak memperluas
korteks pusat logika dan penyimpanan memori. Proses pembentukan selubung mielin dikenal dengan proses Mielinasi dan pembentukan sinapsis atau hubungan antara sel
syaraf.
(a)
(b) (c)
(a)
otak dan bagian-bagiannya. (b) penampang lintang otak. (c) otak tengah dan
pons.
C.
Faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal otak
Pembentukan
otak merupakan hasil perpaduan antara cetak biru (genetik) dengan faktor
lingkungan. Faktor genetik merupakan merupakan faktor internal yang diperoleh
dari rekombinasi gen kedua orang tuanya. Faktor lingkungan luar diri
anak,kecukupan makanan dan gizi yang seimbang mempengaruhi pembentukan
otak. kurangnya makanan dan gizi
menyebabkan pertumbuhan otak dan badan bayi tidak optimal. Kalsium, forfos dab
asam lemak yang cukup seperti DHA, Omega-3. Dan EPA untuk pertumbuhan sel
otak.Stimulasi dini seperti perkataan, degup jantung, tarikan nafas, musik,
sentuhan dan belaian diperut yang lembut memberikan stimulasi positif.
D.
Perkembangan
Postnatal Otak
Sel
otak tik bertambah setelah lahir, tetapi pembentukan myelin dan hubungan antara
sel syaraf terus berlangsung. Jumlah sel syaraf otak orang dewasa mencapai 100
milyar dan sel glia sekitar satu trilyun.semakin banyak jumlah hubungan sel
syaraf semakin cerdas otaknya.
Berbagain
bentuk sel syaraf otak dan jumlah cabang dendrite dan neurit yang siap sel membentuk
jaringan. Berfungsi sebagai isolator dan penguat aliran listrik melalui sel syaraf. Selubung mielin (mylin sheath)mempengaruhi kecepatan
transfer impuls atau arus listrik otak sehingga mempengaruhi kecepatan
berpikir.
E. Sel Syaraf dan
Kinerjanya
Inti
dari otak adalah sel syaraf otak yang berfungsi untuk mengenali, memperoses,
dan merespon serta mengkoordinasikan tindakan sebagai responterhadap rangsang.
Otak memperoleh informasi dan memberikan tanggapan yang disampaikan ke efektor
(alat gerak) melalui syaraf motoris. Kepekaan terhadaprangsangan, menghantarkan,
memproses, dan memberi tanggapan terhadap rangsang menjadi faktor penting
kecerdasan. Keadaan tidak ada rangsang, sel syaraf bermuatan negatif. Jika
terkena rangsang, ion Natrium masuk ke dalam membran sel syaraf. Dan mencapai
nilai ambang, sel syaraf akan tereksitasi dan terjadi arus listrik (impuls)
yang dialirkan oleh syaraf sensoris ke otak.
F. Otak dan
bagian-bagiannya
Sistem
syaraf terdiri atas syaraf pusat yaitu otak dan sumsum tulang belakang, syaraf
tepi yaitu semua syaraf yang menjulur ke seluruh bagian tubuh dari sistem
syaraf pusat. Otak manusia terdiri atas tiga bagian : otak besar (cortex), otak
kecil (cerebellum), dan batang otak (pons). Marian damond peneliti otak dari
Universitas California di Barkley ( Dryden &Vos, 1994) membagi otak menjadi
tujuh bagian, yaitu:
1.
Prefrontal Cortex
merupakan bagian yang penting untuk berpikir, memproses dan menyimpan memori.
2.
Temporal Lobe merupakan
pusat bicara.
3.
Motor Cortex, pusat
pengaturan aktivitas organ tubuh untuk melakukan gerak terkoordinasi.
4.
Parietal Lobe, pusat
pengatur gerak tangan dan kemampuan spatial.
5.
Occipital Lobe, pusat
pengaturan visual.
6.
Cerebellum (Otak
kecil), pusat pengaturan secara dinamis keseimbangan, koordinasi, dan berperan
sebagai pilot otomatis.
7.
Medulla, pusat
pengaturan secara dinamis keseimbangan, koordinasi, dan berperan sebagai pilot
otomatis.
8.
Sistem limbik, pusat
pengendalian emosi, seks, cinta, dan kesabaran.
9.
Hipotalamus, perantara,
semua rangsang dari indera ke otak melalui Hipotalamus baru dilanjutkan ke
cotex dan bagian lainya.
10. Hipofisis,
bagian otak terletak dibawah (ventral) hipotalamus berfungsi penghasil hormon
yang menstimulasi kerja otak dan kelenjar lainnya.
G.
Otak Kiri dan Otak
kanan (biune)
Otak
kiri menjalankan fungsi linier, sikuensi, logis, analitis, konvergen, kata,
ditail, dan angka. Otak kanan berfungsi dimensi, intuitif, imajinasi, divergen,
ritme, gestalt, holistik, dan spatial.
H. Otak Triune
Otak
dipisah menjadi otak atas berfungsi intelektual, tengah menjalankan fungsi
emosi dan bawah atau otak reprilia menjalankan fungsi refleks dan alami.
I. Indera sebagai alat
input otak
Indera
merupakan alat pemasukan data bagi otak. Kinerja sistem indera ada manusia
yaitu:
1.
Kulit
Syaraf
sensoris yang peka terhadap permukaan (kasar-halus), suhu (panas-dingin) dan
sakit.
2. Telinga
Berfungsisebagai
sensor pendengaran dan keseimbangan. Syaraf pendengaran yang seimbang
menghantar rangsang pendengaran dari koklea(rumah siput), sikap gerakan badan
indranya berada di dalam ampula ketiga kanalis semisirkularis dan rangsang gaya
berat indranya berada di dalam utrikulus dan sakulus. Telinga nerupakan indera
berfungsi sejak bayi dalam kandungan. Indera pendengaran yaitu organ corti berada
di dalam koklea. Serat-serat nervus akustikus bersinapsis sesisidan berjalan
menyilang garis median dan bersinapsis dipusat pada sisi lain. Berjalan syaraf
kedua yang disebut lemniskus lateralis.Pemberian stimuli suara sejak bayi dalam kandungan akan
merangsang perkembangan otak, sehingga mencerdaskan otak. Rangsangan sikap dan
gerakan badan ditangkap oleh krista ampularis dalam ampula kanalis
semisirkularis. Pusat ini rangsang diteruskan ke syaraf kedua ke:
· Serebelum,
lobulus flokulo-nodularis kedua sisi
· Ke
komu motorik medula spinalis melalui traktus vestibulospinalis
· Ke
mesensefalon, melalui fasikulus longitudinalis medialis
· Langsung
atau tak langsung melalui jalur-jalur ke korteks lobus frontalis, temporalis
dan parietalis, yang menjadi pusat keseimbangan.
Mengalami gerakan ke
berbagai arah akan merangsang organ keseimbangan yang pada akhirnya merangsang
otak untuk berkembang. Itu sebab anak kecil senang diayun atau gendong dengan
digerak-gerakkan.
3.
Mata
Indera
yang berfungsi untuk melihat rangsangan suatu objek yang dilihat. Penelitian
Huebel dan Wiesel menunjukkan bahwa korteks visual primer, benda yang dilihat
terurai menjadi unsur bentuk dan warnanya. Di pusat pelihatan terdapat daerah
yang hanya menerima rangsang warna, daerah lain hanya menangkap garis, dan
menangkap bentuk. Pusat pelihatan primer terdapat daerah pelihatan sekunder
yang berfungsi menggabung komponen-komponen yang terurai ini menjadi yang utuh.
Bekerjanya lobus parietalis dan lobus temporalis benda yang dilihat dikenali
dan mengerti. Indera mata berfungsi sekitar sebulan , mata perlu beradaptasi
dengan cahaya. Dalam kandungan suasana gelap gulita setelah lahir terang
benderang. Perangsangan mata dapat diberikan saat sudah mulai melihat dengan
memberilan peluang melihat sekelilingnya dan benda warna-warni.
4.
Hidung
Indera
pembau terletak di puncak hidung. Molekul-molekul zat kimia yang berbau
ditangkap dan menimbulkan rangsang syaraf yang disalurkan melalui syaraf yang
disalurkan melalui syaraf kranial I: nervus olfaktorius. Dan diteruskan kepusat
daerah ujung baga pelipis bagian medial. Serat syaraf nervus
olfaktoriusberhubungan dengan amigdala yang menjadi pusat utama emosi. Bau yang
dapat merangsang timbulnya emosi.
5. Lidah
Lidah
merupakan reseptor zat kimia cair. Zat kimia yang dicairkan air ludah
memberikan rangsang terhadap pupil pengecap pada lidah. Pusat syaraf pembau
berada di medula oblongata yakni:
·
Muskulus stilofaringeus
yang turut bekerja saat menelan makanan.
·
Kelenjar ludah glandula
parotis melalui syaraf parasimpatiknya.
·
Rasa kecap 1/3 lidah
bagian belakang.
·
Rasa permukaan daerah
faring atas dan lidah belakang.
6. Reseptor lain
Reseptor kimia (chemoreceptor) untuk mengetahui kadar gula dan kadar oksigen dalam
darah. Jika kadar gula rendah, akan terasa lapar. Reseptor pada otot disebut
proprioreseptor yang berfungsi untuk mengetahui posisi tubuh.
7. Perkembangan motorik
Motorik,
gerakan, mempunyai unsur kekuatan, refleksi, tonus, keseimbangan, koordinasi.
Otot mengerut dan mengiwang, kontraksi dan relaksasi, diatur sistem syaraf.
Dua
sistem gerakan pada manusia, yaitu gerak reflex dan gerak sadar
(terkoordinasi). Refleks ialah aktifitas yang timbul langsung sebagai respon
terhadap rangsangan tanpa olahan syaraf sentral bagian korteks. Gerakan
terkoordinasi merupakan kerja sama antara otak, syaraf tepi, otot, dan tulang
(sistem syaraf dan gerak). Syarafsensorik otot berjalan dalam syaraf perifer
masuk ke dalam medulla spinalis melalui radiks dorsalis. Syaraf bersinapsis di
daerah tengah dorsal zat kelabu di kumpulan sel syaraf yang disebut nucleus clarki. Syaraf kedua yang
berjalan sesisi dalam jaras disebut traktus spinoserebelaris terletak di daerah
lateral tengah medulla spinalis berjalan dan masuk serebelum.
8. Perkembangan emosi
Ketika lahir, otak yang
berfungsi otak reptil yang menunjukan egosentris. Pertumbuhan selanjutnya, otak
mamalianya turut bekerja dan muncul emosi yang terkait dengannya yaitu rasa
sayang, iri, sedih, empati, dan kecewa. Amigdala dan hipokampus merupakan sistem
limbik terdapat di ujung depan lobus temporalis bagian medial.
9. Kerja otak sebagai
pusat berpikir
Secara garis besar,
kinerja otak sebagai pusat berpikir dapat dikelompokkan menjadi delapan macam,
yaitu:
1) Menerjemahkan
Informasi dari Indera/ organ sensoris
Mata,
telinga, hidung, lidah, dan kulit tidak dapat memahami sesuatu yang dilihat,
didengar, membedakan busuk dengan wangi atau pahit dan manis, merasakan sakit
dengan rasa enak, dan semua itu diterjemahkan oleh otak.
2) Memproses
Informasi
3) Menyimpan
Informasi
4) Me-Recall
Informasi (Mengingat Atau Remembering)
5) Mengontrol
Gerakan
6) Mengontrol
Bahasa
7) Mengontrol
Emosi/ perasaan
Fungsi
otak tengah (sistem limbik) ialah mengontrol emosi dan perasaan manusia
memiliki rasa empati, cinta dan kasih sayang. Ketika emosi sering kehilangn
pikiran yang rasional karena korteks tidak berfungsi. Saat pria marah cenderung
kasar, melempar atau memukul. Sedangkan wanita lebih rasional dan mempu meredam
emosi.
8) Mengontrol
Hormonal
Kelenjar
Hipofise berada di otak tengah bagian ventral hipothalamus merupakan “the Master of Gland” atau pusat
kelenjar. Kelenjar ini mengeluarkan hormon yang mengacu kelenjar-kelenjar lain
di berbagai bagian tubuh untuk mengeluarkan hormonnya. Ketika seseorang marah
akan mempercepat denyut jantung dan frekuensi nafas, serta menyempitkan
pembuluh darah. Dan jantung akan berdetak lebih cepat dan frekuensi nafas lebih
banyak.
1. Optimalisasi kecerdasan
Pendidikan yang baik mengembangkan
kecerdasan bukan hafalan yaitu melalui stimulasi otak untuk berpikir. Otak yang cerdas mampu menciptakan sesuatu
yang baru, menemukan alternatif yang
tidak pernah dipikirkan orang, dan mengatasi masalah dengan elegan. Teknik
stimulasi otak melalui pendidikan yang divergen, resiprokal, dan eksploratif.
2. Keseimbangan fungsi
otak kanan dan kiri
Otak kanan dan kiri memiliki fungsi yang
berbeda. Otak kanan lebih berfikir intuitif acak, tak teratur, divergen. Dan
otak kiri bersifat linier, teratur, dan konvergen. Pembelajaran yang bersifat
eksploratori dan divergen, akan mengembangkan kedua belahan otak.
3. Keseimbangan otak
triune
Seimbang fungsi otak atas, tengah dan
bawah (logika, emosi, dan motorik). Tujuan pendidikan nasional yaitu
mengembangkan manusia yang cerdas, trampil, dan berakhlak mulia.
4. Pengembangn motorik
tangan
Koordinasi tangan sifatnya berkebalikan
dimana tangan kiri dikendalikan otak bagian kanan. Jangan melarang anak
menggunakan tangan kirinya yang sedang mengembangkan otak kanannya.
5. Pengembangan kemampuan
berbahasa
Berbagai fasilitas yang mampu
mengembangkan kemampuan berbahasa, baik lisan maupun tulisan. Alat-alat tulis
berbagai warna dan ukuran, tipe dan berbagai suara dan lagu untuk anak-anak,
buku-buku bacaan bergambar yang menarik, “environmental
print” amat mendukung.
6. Multiple Intelligences
(MI)
Teori MI dari Howard Garder (2000)
mengingatka akan kecerdasan yang ganda. Pendidikan mempertimbangkan tipe
kecerdasan anak, bakat dan keinginan. Guru harus menggunakan berbagai metode,
media, dan objek belajar untuk mengembangkan kecerdasan yang beragam.
7. Belajar sepanjang hayat
Otak akan mereduksi dan cepat pikun jika
tidak digunakan untuk berpikir. Belajar sepanjang hayat merupakan salah satu
cara menjaga agar otak terus berfungsi dengan baik.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Otak
manusia merupakan karunia Tuhan yang amat luar biasa, yang memungkinkan manusia
dapat berpikir, memiliki perasaan, danmenggunakan bahasa. Kelebihan tersebut
menyebabkan manusia mampubelajar dan berpikir tingkat tinggi. Oleh karena itu
perlu dimanfaatkan dengansebaik-baiknya.
2. Perkembangan
otak dimulai saat bayi dalam kandungan. Bergai faktor mempengaruhi perkembangan
tersebut. Secara umum faktor tersebut ialah faktor genetik dan faktor
lingkungan. Faktor lingkungan antara lainmencakup makanan yang bergizi,
perilaku sehat ibu, kondisi emosi ibu,penyakit, dan stimulasi dini.
3. Setelah
lahir, terjadi pembentukan sinap yang mencapai ribuan. Pembentukan sinap ini
memungkin setiap sel berhubungan dengan banyak sel, sehingga mampu membentuk
jaringan yang luas. Selain itu proses mielinasi juga terus berjalan yang
memungkinkan sel syaraf mengalirkan listrik lebih cepat tanpamempengauhi aliran
listrik sel syaraf lainnya.
4. Pendidikan
merupakan bagian terpenting dalam persiapan manusia, mulai dari kanak-kanak (the
long childhood) sampai akhir hayat (pendidikansepanjang hayat). Periode 0-8
tahun merupakan tahun emas (golden age)untuk mengembangkan kecerdasan anak.
Oleh karena itu pendidikan usiatersebut perlu mendapat perhatian yang sangat
serius untuk mengembangkankecerdasan. Perasaan senang di sekolah (happy in
school), kelas yangdemokratis, guru yang menerima anak apa adanya, ramah,
dan perhatian dibutuhkan agar anak dapat mengaktualisasikan diri secara
optimal.
Brazelton,
T. Berry. (199). How the brain and mind developin the first five years.
New
York, NY: Batam Books.
Buzan,
T. (1989). Use both sides of your brain. New York, NY: Penguin Book.
DePotter,
B. (1992). Quantum Learning: Membiasakan Belajar nyaman dan
menyenangkan.
Terjemahan Alawiyah Abdurrahman. Bandung: Kaifa.
Dreyden,
G. & Vos, J. (2000). Revolusi cara Belajar. Terjemahan. Bandung:
Kaifa.
Hamilton,
R. & Ghatala, E. (1994), Learning and Instruction, New York: McGraw-
Hill,
Inc.
Meliala,
A. 2004). Anak ajaib: temukan dan kembangkan keajaiban anak anda
melalui
kecerdasan majemuk. Yogyakarta: PT Andi.
Pasiak,
Taufik (2004). Membangkitkan raksasa tidur. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Semiawan,
C. R. Dan Alim, Dj. (2002). Petunjuk layanan dan pembinaan
kecedersan
anak. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Yahya, H.
(2004). Berpikirlah sejak bangun tidur.
0 komentar:
Post a Comment
Komentar anda marupakan motivasi buat penulis...