(Disusun
untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah PsikologiPerkembangan)
Dosen
Pengampu:Girivirya.M.Pd.CHT-QHI
Oleh:
1.
Adi Budaya
2.
Rani Damayanti
Jurusan Dharmacarya II
SEKOLAH
TINGGIAGAMA BUDDHA NEGERI SRIWIJAYA
TANGERANG-BANTEN
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Perubahan fisik yang
secara nyata menandai masa kanak-kanak awal adalah pertumbuhan didalam hal
tinggi dan berat tubuh. Didalam masa kanak-kanak terdapat beberapa berkembangan
diantaranya perkembangan fisik dan perkembangan kognitif. Perkembangan dan
perubahan fisik pada masa kanak-kanak menyangkut pada perkembangan otak dan perkembangan
motorik pada anak.
Pada
masa perkembangan kanak-kanak, perubahan pada anak sangatlah berpengaruh pada
perkembangan anak. Perkembangan pada anak biasanya terjadi pada usia awal.
Kebiasaan makan merupakan suatu aspek yang sangat penting bagi perkembangan
anak pada usia awal. Segala sesuatu yang dimakan oleh anak mempengaruhi
pertumbuhan kerangka tulang, bentuk tubuh, dan kerentanan terhadap penyakit.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
perkembangan fisik dan kognitif pada anak?
2. Sebutkan
dua ketrampilan motorik pada masa perkembanagan kanak-kanak!
C.
Tujuan
1. Mengetahui
perkembangan fisik dan kognitif pada anak.
2. Dapat
menyebutkan macam-macam ketrampilan pada masa perkembangan kanak-kanak.
BAB
II
PEMBAHASAN
PERKEMBANGAN
FISIK DAN KOGNITIF DI MASA KANAK-KANAK AWAL
A. Perubahan
Fisik
1. Pertumbuhan
dan Perubahan Tubuh
Perubahan
fisik yang secara nyata menandai masa kanak-kanak awal adalah pertumbuhan
didalam hal tinggi dan berat tubuh. Secara tidak ketara pada masa ini juga
terjadi perubahan didalam otak dan sistem saraf yang penting bagi perkembangan
kognisi dan bahasa anak-anak.
a. Tinggi
dan berat
Dimasa kanak-kanak
awal, rata-rata anak bertambah tinggi 21/2 inci dan bertambah berat
5 hingga 7 pon setiap tahunnya.ketika usia mereka bertambah, presentase
peningkatan tinggi dan berat tubuh menurun setiap tahunnya (Darah,
Senthilselvan, dan Magill-Evans, 2009). Selama tahun-tahun ini, tubuh anak-anak
perempuan hanya sedikit lebih kecil dan sedikit lebih ringan dibandigkan tubuh
anak laki-laki, perbedaan yang terus berlanjut hingga masa pubertas.
b. Otak
Salah satu perkembangan
fisik terpenting dimasa kanak-kanak awal adalah perkembangan otak dan berbagai
bagian lain dari sistem saraf secara terus menerus. Meskipun perkembangan otak
yang berlangsung dimasa kanak-kanak awal tidak secepat seperti yang berlangsung
dimasa bayi, perkembangan ini menghasilkan perubahan anatomi yang berarti.
Ketika anak berusia tiga tahun, ukuran otak3/4ukuran otak dewasa.
Ketika berusia enam tahun, otak telah mencapai sekitar 95% ukuran otak dewasa
sehingga otak anak berusia lima tahun hampir menyeruapi ukuran otak anak
tersebut ketika dewasa.
Peneliti juga telah
menemukan bahwa otak anak-anak menglami perubahan anatomi secara drastis antara
usia tiga hingga limabelas tahun (Gogtay & Thompson, 2010; Thompson dkk,
2000). Dengan memindai otak beberapa anak secara berulang selama 4 tahun, para
peneliti menemukan bahwa otak anak-anak mengalami pertumbuhan yang cepat dan
tertentu penyebarannya. Jumlah materi otak dibeberapa area dapat meningkat
hampir dua kali lipat selama kurang dari 1 tahun . dilanjutkan dengan
berkurangnya jaringan secara drastis ketika sel-sel yang tidak diperlukan dibersihkan dan otak
terus mengorganisasi dirinya sendiri.
2.
Perkembangan
Motorik
Yaitu sebagian besar
anak-anak akan mengalami keaktifan yang sama sepanjang hidup mereka.
a. Ketrampilan
Motorik Kasar
Seorang anak tidak lagi
berusaha keras hanya untuk berdiri tegas dan berjalan keliling. Ketika anak
dapat melangkahkan kakinya secara lebih yakin dan bertindak deangan tujuan
tertentu, dengan sendirinya anak akan melakukan aktifitas keliling
dilingkungannya. Ketika berusia 3 tahun anak-anak gemar melakukan
gerakan-gerakan sederhana seperti meloncat serta berlari kedepan dan
kebelakang, semua ini dilakukan untuk sekedar menyenangkan hati ketika
menampilkan aktifitasnya.
Pada usia 4 tahun anak-anak masih
menikmati berbagai aktifitas sejenis, namun kini mereka menjadi lebih berani.
Mereka memanjat alat gymnasium yang rendah untuk memperlihatkan kemampuan
atletiknya.
b. Kerampilan
Motorik Halus
Diusia 3 tahun
kadang-kadang anak-anak sudah mampu
memungut objek-objek yang paling kecil dengan menggunakan ibi jari dan
telunjuknya, meskipun masih canggung. Seorang anak 3 tahun secara tidak sangka
dapat membangun menara yang tinggi dengan menggunakan balok
Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak sudah
memperlihatkan kemajuan yang bersifat substansial dan ia juga menjadi lebih
cermat.
3.
TIDUR
Para
ahli merekomondasikan agar anak-anak tidur selama 11 hingga 13 jam setiap malam
. sebagian besar anak-anak kcil tidur sepanjang malamdan satu kali tidur siang.
Sebuah penelitian baru menemukan bahwa penolakan terhadap waktu tidur berkaitan
dengan masalah prilaku atau hiperaktifitas pada anak-anak. Anak-anak dapat
mengalami sejumlah masalah tidur, termasuk narcolepsy (rasa mengantuk yang
extrem disiang hari), isomnia ( sulit tidur atau selalu terjaga), dan mimpi
buruk.
4.
Nutrisi
dan Olahraga
kebiasaan makan merupakan aspek yang
penting bagi perkembangan dimasa kanak-kanak awal . segala sesuatu yang dimakan
oleh anak mempengaruhi pertumbuhan kerangka tulang, bentuk tubuh, dan kerentanan
terhadap penyakit. Olahraga dan aktifitas fisik pun penting dalam kehidupan
anak-anak.
a. Anak
yang Kegemukan
Kelebihan berat tubuh
dapat menjadi masalah yang serius dimasa anak-anak awal. Studi nasional terbaru
mengungkap bahwa 45% menu makanan anak-anak terlalu banyak mengandung lemak
transgenik dan lemak jenuh, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dan resiko
penyakit jantung. Perilaku makan anak-anak sangat dipengaruhi oleh perilaku
orang tua mereka. Perilaku makan anak-anak membaik ketika orang tua makan
bersama anak-anak mereka dengan jadual tertentu, makan sehat, menjadikan
suasana makan menyenangkan, dan melakukan berbagai gaya dalam membuat makanan.
Berbagai gangguan seperti televisi, argumentasi keluarga, dan aktivitas
persaingan harus dikurangi agar anak-anak berfokus pada kegiatan makan.
b. Olahraga
Aktifitas yang rutin
sebaiknya dilakukan sehari-hari bagi anak-anak. Rekomendasi bagi aktifitas
fisik anak adalah 2 jam perhari, tediri dari 1 jam aktifitas terstruktur dan 1
jam aktifitas yang tidak terstruktur. Berikut adalah studi penelitian terbaru
yang mempelajari olahraga dan aktifitas anak:
· Observasi
anak-anak prasekolah usia 3 hingga 5 tahun selama bermain diluar ruangan
mengungkap bahwa anak-anak praseakolah sebagian besar hanya bersantai bahkan
ketika bermain di luar ruangan.
· Aktivitas
fisik anak-anak prasekolah di perkuat oleh keterlibatan anggota keluarga dalam
kegiatan berolahraga bersama dan oleh persepsi orang tua bahwa anak-anak aman
bermain diluar rumah.
· Kurikulum
aktivitas fisik yang memadukan ‘’bermain dan belajar’’ meningkatkan level
aktivitas anak usia 3 hingga 5 tahun di program prasekolah setengah hari.
c. Malnutrisi
pada anak-anak dari keluarga dengan sosial-ekonomi rendah
Salah satu masalah
nutrisi yang paling umum dihadapi kanak-kanak awal adalah masalah anemia yang
terkait dengan kekurangan zat besi, dimana kondisi nini mengakibatkan kelelahan
kronis. Masalah ini di sebabkan oleh kurangnya konsumsi daging dan sayuran
hijau. Bebanyakan anak-anak kecil yang berasal dari keluarga dengan tingkat
penghasilan rendah cenderung mengalami anemia yang terkait dengan kekurangan
zat besi.
5.
Penyakit
dan Kematian
Di Amerika
Serikat, kecelakaan kendaraan bermotor menjadi penyebab terbesar dari kematian
anak-anak, disusul oleh kanker dan penyakit pembuluh jantung (National Vital
Statistics Reports, 2004). Disamping itu, juga terdapat kematian yang
disebabkan oleh kecelakaan lainnya, seperti tenggelam, jatuh, luka bakar, dan
keracunan (Bessey dkk, 2006).
Salah
satu keadaan rumah yang membahayakan kesehatan anak-anak adalah orang tua yang
merokok. Hampir 22% dari anak-anak dan remaja di amerika serikat terekpose asap
tembakau dirumah. Kini semakin banyak studi yang menyatakan bahwa anak-anak
memiliki resiko untuk mengalami masalah kesehatan jika mereka tinggal di rumah
yang orang tuanya merokok. Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa paparan
asap rokok terkait dengan gangguan tidur anak-anak, termasuk gangguan pernapasan
ketika tidur. Diperkirakan sekitar 3 juta anak-anak di AS dengan usia dibawah 6
tahun beresik terkena racun timah. Selain keracunan timah, anak-anak dari
keluarga sosial-ekonomi rendah di AS menghadapi masalah kesehatan lainnya dan
sering kali tidak memperoleh pelayanan kesehatan yang memadai, ketika orang tua
mereka tidak memiliki asuransi kesehatan. Anak-anak dari keluarga miskin
memiliki angka kecelakaan, kematian, dan penyakitasma yang lebih tinggi
daripada anak-anak dari keluarga berpenghasilan tinggi.
6.
Kondisi
Sakit dan Sehat dari Anak-Anak Sedunia
Setiap tahun
UNICEF memberikan sebuah sebuah laporan yang berjudulThe State of the world
children. Dampak mematikan dari kesehatan anak-anak terjadi di negara-negara
dengan tingkat kemiskinan yang tinggi ( UNICEF 2010) orang miskin menjadi
mavoritas di hampir satu dari setiap lima negara didunia. Kematian anak-anak
diseluruh dunia dapat dicegah dengan mengurangi kemiskinan dan meningkatkan
nutrisi, sanitasim pendidikan, serta layanan kesehatan (UNICEF 2006, 2010).
B. Perubahan Kognitif
Pembahasan mengenai perkembangan kognitif di masa kanak-kanak
awal memfokuskan pada tiga teori: teori piaget, teori vygotsky, dan teori
pemrosesan informasi.
a. Tahap
Praoperasional Piaget
Tahap Praoperasional
(preoperational stage), yang berlangsung dari usia 2 hingga 7 tahun, tahap
kedua menurut piaget. Dalam tahap ini, anak-anak mulai merepresentasikan dunia
dengan menggunakan kata-kata. Pada saat yang bersamaan, dunia kognitif anak
kecil didominasi oleh egosentrisme keyakinan magis.
Karena oleh Piaget
tahap ini disebut “praoperasional”, maka seolah-olah periode ini merupakan
periode menunggu yang tidak penting. Hal ini tidak benar. Meskipun demikian,
lebel praoperasional memberi penekanan bahwa anak belum melakukan operasi
(operation), yaitu aktivitas mental yang baik, yang memungkinkan anak-anak
untuk membayangkan hal-hal yang dulunya hanya dapat dilakukan secara fisik.
Subtahap Fungsi Simbolik
subtahap fungsi simbolik (symbolik funcion substage) merupakan subtahap pertama
dari pemikiran paroprrasional, yang terjadi antara usia 2 hingga 4 tahun. Dalam
subtahap ini, anak kecil memeperoleh
kemampuan untuk membayangkan penampilan objek yang hadir secara fisik.
Kemampuan ini secara cepat dapat memperluas dunia mental anak (carlson &
zelazo ,2008). Anak-anak kecil menggunakan coretan coretan untuk
mereprentasikan manusia, rumah,mobil, awan,dan sebagainya; mereka mulai
menggunakan bahasa dan terlibat dalam permainan pura-pura. Meskipun di dalam
sub-tahap ini anak-anak kecil sudah membuat kemajuan yan g berarti, pemikiran
mereka masih terbatas; dan bentuk keterbatasan ini adalah egosentrisme dan
animisme.
Egosentrisme
(egosentrism) adalah ketidak mampuan membedakan antara perspektifnya sendiri dan perspektif orang lain. Piaget dan
Barbel Inhelder (1969) awalnya
mempelajari egoseantersme anak-anak kecil dengan membagi tugas mengenai
tiga gunung.
Animisme
(animism), keterbatasan lain dari pemikiran praopresional, adalah keyakinan
bahwa benda-benda mati memiliki kualitas yang seolah-olah hidup dan mampu
bereaksi. Seorang anak kecil mungkin memperlihatkan animisme ketika mengatakan,’’Pohon itu mendorong daun ,
sehingga pohonnya jatuh,’’ atau’’ Trotoar itu membuat saya marah; tritoaritu
membuat saya jatuh .’’ seorang anak kecil yang mengunakan animisme sulit
membedakan antara peristiwa-peristiwa yang tepat bagi penggunaan perspektif
manusia dan bukan manusia.
Hal itu mungkin disebabkan anak-anak kecil tidak terlalu
menatuh perhatian pada realitas; hasil gambar mereka bersifat khayalan dan
berdaya-cipta. Matahari yang berwarna
biru, langit yang berwarna kuning , dan mobil yang melayang di awan, semuanya
adalah dunia simbolis dan imajinatifnya. Seorang anak tiga setengah tahun
melihat hasil coretannya yang baru saya
selesai digambarnya kemudian mendeskripsikannya sebagai seekor
perilaku yang sedang mencium seekor
anjing laut.
Subtahap
Berpikir Intutif adalah subtahap kedua
dari berpikir prapresional dan berlangsung ketika anak berusia antara 4 hingga 7 tahun. Pada subtahap ini anak-anak mulai menggunakan
penalaran primitif dan ingin mengetahui jawaban terhadap setiap jenis
pernyataan. Seorang anak yang berusia 4 tahun dan berada di subtahap berfikit
intutif. Meskipun ia mulai mengembangkan ide-idenya sendiri mengenai dunia
dimana ia tinggal, idenya masih sederhana , dan ia belum terlalu baik dalam
menyelesaikan masalah .Ia memiliki kesulitan dalam memahami peristiwa-peristiwa
yang terjadi namun tidak bisa melihatnya.
Pemusatan dan Keterbatasan Pemikiran Praopresional salah
satu adalah pemusatan, yakni memusatkan atensi pada sebuah katakteristik
sehingga mengesampingkan karakteristik lainnya. Pemisatan adalah gejala yang
paling jelas muncul pada anak-anak kecil yang belum memiliki konserfasi , yakni
kesadaran bahwa mengubah suatu objek atau suara substansi tidak mengubah
properti dasarnya . sebagai contoh , orang dewasa pasti memahami betul bahwa
cairan akan tetap sama meskipun bentuk wadahnya berbeda . hal ini tidak jelas
bagi anak-anak kecil,mereka justru terpaku pada ketinggian cairan yang berada
dalam wadah; mereka memfokuskan karakteristik wadah sehingga mengesampingkan
karakteristik lainnya.
b. Teori
Vygotsky’s
Teori
Piaget merupakan teori perkembangan yang utama. Teori perkembangan lain yang
berfokus koqnisi anak-anak adalah teori vygotsky’s. seperti piaget vygotsky
(1962) menekankan bahwa anak-anak secara aktif membangun pengetahuan dan
pemahamannya. Sedangkan menurut teori piaget anak-anak mengembangkan cara
berfikir dan memahami melalui tindakan dalam interaksi mereka dengan dunia
secara fisik. Perkembangan koqnitif anak tergantung pada perangkat yang
disediakan oleh lingkungan , dan pikiran mereka dibentuk oleh konteks kultural
di mana mereka tinggal (Gredler, 2008; Holzman, 2009). Di bab 1, kami
mendeskripsikan beberapa gagasan dasar mengenai teori vygotsky’s disini kita
akan melihat lebih dekat ide-ide tentang pandangan mengenai peran bahasa dalam
perkembangan koqnitif.
Ø Zona
Perkembangan Proksimal
Keyakinan
vygotsky’s mengenai pentingnya pengaruh-pengaruh sosial khususnya instruksi
dalam perkembangan koqnitif anak-anak tercermin didalam kosepnya yaitu zona
perkembagan proksimal. Dengan istilah rentang tugas-tugas yang terlalu sulit
bagi anak untuk dikuasai sendiri nnamun dapat dipelajari melalui bimbingan atau
bantuan dari orang dewasa atau anak-anak yang lebih terampil. ZPD menangkap
keterampilan koqnitif anak yang berada didalam proses pematangan dan dapat
dicapai melalui bantuan dari orang dari orang yang lebih terampil.
Ø Scaffolding
Scaffolding berarti mengubah level dukungan.
Sepanjang sesi pengajaran, seorang yang lebih terampil (guru atau kawan yang
lebih pandai) dapat menyesuaikan besarnya bimbingan yang diberikan, dengan
prestasi anak. Ketika siswa mempelajari suatu tugas baru, orang yang terampil
dapat menggunakan intruksi langsung. Seiring dengan meningkatnya kompetensi
siswa, bimbingan dapat dikurangi.
Ø Bahasa
dan pemikiran
Menurut vygotsky, tujuan dari percakapan
yang dilakukan anak-anak sebetulnya tidak hanya untuk melakukan komunikasi
sosial namun juga untuk membantu mereka dalam menyelesaikan tugas. Penggunaan
bahasa untuk meregulasi diri ini disebut private speech. Dalam pandangan
piaget, private speech merupakan sesuatu yang bersifat egosentris dan tidak
matang, namun bagi vygotsky private speech merupakan sarana berpikir yang
penting dimasa kanak-kanak awal.anak-anak harus menggunakan bahasa untuk
berkomunikasi dengan orang lain sebelum mereka dapat berfokus ke dalam
pikiran-pikiran mereka sendiri. Anak-anak juga harus berkomunikasi secara
eksternal dan menggunakan bahasa selama periode waktu yang lama, sebelum
akhirnya mereka mampu melakukan transisi ini terjadi antara usia 3 higga 7
tahun dan mencakup berbicara pada diri sendiri.
Vygotsky berkeyakinan bahwa anak-anak
yang menggunakan private speech dalam jumlah banyak adalah anak-anak yang lebih
memiliki kompetensi sosial dibandingkan mereka yang tidak. Para peneliti juga
telah menemukan bahwa anak-anak yang menggunakan private speech menjadi lebih
perhatian dan meningkat prestasinya dibandingkan anak-anak yang tidak
menggunakan private speech.
Ø Strategi
pengajaran
Berikut adalah beberapa cara dimana
teori vigotsky dapat digunakan didalam kelas:
v Menilai
ZPD anak. Seperti Piaget, Vygotsky tidak merekomendasi tes-tes formal dan
terstandardisasi sebagai cara terbaik dalam menilai kegiatan pembelajaran
anak-anak. Seorang pelatih yang terampil akan menyajikan kepada anak
tugas-tugas dengan kesulitan yang bervariasi untuk menentukan level yang
terbaik dalam memulai intruksi.
v Menggunakan
zona perkembangan proksimal dalam mengajar. Mengajar sebaiknya dimulai dengan
mengarah daerah batas atas, supaya anak dapat meraih sasaran melalui bantuan serta
beranjak ke level keterampilan dan pengetahuan yang lebih tinggi. Anda dapat
memperhatikan dan menghargai latihan anak atau menawarkan dukungan ketika anak
lupa apa yang harus diperbuat.
v Menggunakan
kawan-kawan sebaya yang lebih terampil sebagai guru. Anak-anak juga memperoleh
keuntungan melalui dukungan dan bimbingan yang diberikan oleh anak-anak yang
lebih terampil.
v Tempatkan
intruksididalam konteks yang bermakna. Kini para pendidik sudah meninggalkan
penyajian materi secara abstrak, kini mereka lebih banyak menyediakan
kesempetan untuk memperoleh pengalaman belajar didalam lingkungan dunia yang
nyata.
v Mengubah
ruang kelas dengan ide-ide Vygotsky. Anak-anak dapat membaca suatu cerita
kemudian menginterpretasikan artinya. Sebagian besar aktivitas itu dilakukan
dalam kelompok kecil.
c. Pemrosesan
informasi
Belakangan ini, pendekatan pemrosesan informasi telah
menghasilkan riset yang memberikan penerangan mengenai bagaimana anak-anak
memproses informasi di masa prasekolah.
ü Atensi
Kemampuan anak untuk memberikan perhatian
meningkat secara signifikan selama masa prasekolah . anak kecil yang baru
belajar berjalan, berkeliling disekitarnya, mengalihkan perhatian dari akivitas
yang stu ke aktivitas lainnya, dan tampak bahwa perhatiannya pada objek atau
peristiwa apa pun hanya berlangsung sebentar.
ü Memori
Memori atau ingatan mengenai informasi
sepanjang waktu merupakan sebuah proses yang utama didalam perkembangan
kognitif anak-anak. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi ketepatan
memori seorang anak kecil:
a) Terdapat
perbedaan usia berkaitan dengan kepekaan anak terhadap sugesti. Anak-anak
prasekolah adalah kelompok usia yang paling mudah disugesti dibandingkan
anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa.
b) Perbedaan
individual dalam kepekaan. Beberapa anak prasekolah sangat resisten terhadap
sugesti dari pewawancara, sementara anak-anak lainnya langsung menerima sugesti
kecil sekalipun.
c) Teknik-teknik
wawancara dapat menagakibatkan distorsi yang bersifat substansial dalam laporan
anak mengenai peristiwa-peristiwa yang sangat mencolok. Sugesti anak-anak
tidaklah hanya yang berkaitan dengan detail-detail yang bersifat pemukaan saja,
namun juga mengenai aspek-aspek sentral dari suatu peristiwa.
Singkatnya,
benar tidaknya kesaksian yang diberikan oleh anak-anak kecil, tergantung pada
sejumlah faktor seperti, tipe, jumlah, dan intensitas dari teknik-teknik
sugesti yang telah dialami anak. Tampaknya reliabilitas dari laporan anak-anak
kecil memiliki kaitan erat dengan keterampilan dan motivasi dari pewawancara
maupun daengan keterbatasan alamiah dalam memori anak kecil.
Strategi dan pemecahan
masalah
Strategi
terdiri dari aktivitas mental yang dilakukan secara sengaja untuk meningkatkan
pemrosesan informasi.Selama masa kanak-kanak awal, anak-anak yang baru mulai
berjalan dan mudah digerakan oleh stimulus itu, berubah menjadi seorang anak
yang cakap, fleksibel,dan memecahkan masalah secara terarah. Jika seorang anak
berusia 3 hingga 4 tahun gagal memahami bahwa kita di mungkinkan memberikan
berbagai deskripsi terhadap stimulus yang sama, mereka akan terus bertahan untuk
mendeskripsikan stimulus itu sebagai pengetahuan awalnya.
Beberapa
psikolok perkembangan menggunakan pelatihan dibidang-bidang seperti
perkembangan kognitif dalam mengejar karier ilmu terapan.
Perubahan
perkembangan
Theory
of mind anak-anak berubah sejalan dengan perkembangan mereka dimasa
kanak-kanak. Beberapa perubahan terjadi dimasa-masa awal perkembangan. Dari
usia 18 bulan hingga 3 tahun, anak-anak mulai memahami tiga kondisi mental:
· Persepsi
Ketika berusia 2 tahun, anak menyadari
bahwa orang lain melihat apa yang ada didepan mata mereka dan bukan apa yang
ada didepan mata anak itu, dan pada usia 3 tahun, anak menyadari bahwa anak
melihat menjadikannya mengetahui apa yang ada didalam sebuah kotak mainan.
· Emosi
Anak mampu membedakan antara emosi-emosi
positif dan emosi-emosi negatif. Seorang anak mungkin mengatakan “tomi merasa
sedih”.
· Keinginan
Semua manusis memiliki keinginan. Namun,
kapankah anak mulai menyadari bahwa orang lain mungkin berbeda dengan
keimginannya? Anak balita memahami bahwa seandainya seseorang menginginkan
sesuatu, orang itu akan mencoba mendapatkannya.
Seorang
anak usia 2 hingga 3 tahun memahami bagaimana keinginan memiliki kaitan dengan
aksi dan emosi-emosi sederhana. Anak-anak lebih sering dan lebih dulu mengacu
pada keinginan daripada pernyataan kognitif seperti pemikiran dan pengetahuan.
Antara
usia 3 hingga 5 tahun, anak-anak mulai memahami bahwa pikiran dapat
merepresentasikan objek-objek dan peristiwa-peristiwa secara akurat maupu tidak
akurat. Dalam sebuah studi klasik mengenai keyakinan yang keliru, anak-anak
kecil diperlihatkan sebuah kotak plester vdan diminta untuk menebak isinya.
Namun,
terdapat banyak alasan untuk mempertanyakan fokus momen penting ini dalam
perkembangan theory of mind. Setelah usia prasekolah anak-anak memiliki
apresiasi mendalam terhadap pikiran dan tidak sekedar memehami kondisi mental. Mereka
juga mualai berkembang dari hanya sekedar memahami bahwa keyakinan dapat
keliru, menjadi mampu menyadari bahwa peristiwa yang sama dapat terbuka
terhadap berbagai interprestasi.
Meskipun
sebagian besar peneliti theory of mind berfokus anak-anak pada sekitar atau
sebelum usia prasekolah, pada usia 7 tahun dan sesudahnya terdapat perkembangan
penting dalam kemampuan memahami keyakinan dan pemikiran orang lain. Memahami
bahwa orang akan memiliki interpretasi yang berbeda itu penting, demikian pula
dengan mengetahui bahwa beberapa interprestasi dan keyakinan harus dievaluasi
berdasarkan aargumen dan bukti-bukti. Dimasa remaja awal, anak-anak mulai
memahami bahwa orang dapat memiliki perasaan ambivalen. Mereka akan mulai
mengetahui bahwa orang yang sama dapat merasa senang sekaligus sedih mengenai
suatu kejadian. Anak-anak juga lebih terlibat dalam pemikiran rekursif:
memikirkan apa yang dipikirkan orang lain.
Perbedaan individual
Sebagaimana dalam penelitian
perkembangan lainnya, terdapat perbedaaan individual dalam kapan anak-anak
mencapai tahapan tertentu pada theory of mind mereka. Sebagai contoh anak-anak
yang berkomunkasi kepada orang tuanya tentang perasaan mereka ketika berusia 2
tahun biasanya menunjukan performa yang baik dalam tugas-tugas theory of mind,
demikian pula dengan anak-anak yang sering melakukan permainan peran.
C.
Perkembangan bahasa
Anak
berusia dibawah tiga tahun memperlihatkan perkembangan yang agak cepat dari
awalnya hanya mampu menghasilkan ungkapan dua kata, menjadi mampu mengabungkan,
empat, dan lima kata. Ketika anak-anak kecil mempelajari fitur-fitur spesial
bahasanya sendiri, terdapat keteraturan dalam cara mereka memperoleh bahasa
tertentu.
·
Memahami Fomologi dan
Morfologi
Selama masa prasekolah,
kebanyakan anak-anak secara bertahap menjadi lebih sensitif terhadap bunyi dari
kata-kata yang diucapkan dan menjadi semakin mampu menghasilkan semua bunyi
dari bahsa mereka. Ketika pemahaman sudah melampaui ungkapan yang terdiri dari
dua kata mereka mendemonstrasikan pengetahuan mengenai morfologi. Beberapa
bukti terbaik yang memperlihatkan perubahan anak-anak dalam menggunakan
aturan-aturan morfologi adalah dalam
overgeneralisasi mereka terhadap aturan-aturan, seperti ketika seorang anak
prasekolh mengatakan “foot” dan buka “feet” atau “goet” dan bukan “went”.
Dalam sebuah eksperimen
klasik yang dirancang untuk mempelajari ilmu pengetahuan anak-anak mengenai
aturan-aturan morfologi, seperti bagaimana membuat kata jamak (plura) ,
jeanberko (1958) menyajikan kartu-kartu kepada mereka. Tugas ini mungkin
tampaknya mudah, namun berko tertarik pada kemampuan ank-anak untuk
mengaplikasikan morfologis yang sesuai, dalam kasus ini adalah untuk mengatakan
“wugs” dengan bunyi z yang mengindikasikan plural. Meskipun jawaban anak-anak tidak
sempurna, jawaban itu bukan hanya bersifat kebetulan saja. yang membuat study
berko mengesankan adalah kata-kata itu disusun untuk eksperimen. Dengan
demikian, anak-anak tidak dapat mendasarkan respons mereka pada ingatan
terdapat kata-kata yang pernah didengar dimasa lalu.
·
Perubahan Dalam
Sintaksis dan Semantik
Anak-anak
prasekolah juga mempelajari dan menerapkan aturan-aturan sintaksis mereka
memperlihatkan kemajuan dalam menguasai aturan-aturan komppleks yang berkaitan
dengan cara mengurutkan kata-kata. Ambil saja contoh pertanyaan wh seperti(where
is daddy going? Kemana ayah pergi) atau (what is that boy going?) apa yang
dilakukan anak laki-laki? Masa kanak-kanak awal juga ditandai oleh adanya
pemahaman mengenai semantik. Beberapa ahli menyimpulkan bahwa antara usia 8
bulan hingga 6 tahun anak-anak kecil belajar mengenai sebuah kata baru setiap
jam (kecuali ketika tidur), (gelman dan kalis, 2006). Ketika mereka memasuki
kelas satu sekolah dasar diperkirakan anak-anak sudah mengenal 1400 kata (clark,
1993).
·
Kemajuan Dalam
Pragmatik
Didalam
perkembangan bahsa aank-anak kecil juga terjadi perubahan pragmatik
dibandingkan anak-anak usia dua tahun, seorang anak berusian 6 tahun memiliki
kemampuan bercakap-cakap yang jauh lebih baik. Seiring dengan bertambahnya
usia, anak0 anak mejadi lebih mampu membicarakan hal-hal yang tidak terlihat
dihadaannya (misalnya rumah nenek) dan bukan terjadi sekarang (misalnya apa
yang terjadi kemaren atau apa yang terjadi besok). Ketika berusia 4-5 tahun,
anak belajar mengubah gaya bicara mereka agar sesuai dengan situasinya demikian
pula anak-anak itu akan menggunakan gaya yang berbeda nterhadap orang dewasa,
yaitu dengan kalimat yang lebih sopan dan formal.
·
Literasi Anak-anak
Kecil
Para
orang tua dan guru perlu memberikan dukungan kepada nak-anak agar dapat
mengembangkan kemampuan literasinya (Cristie, Enz, dan Vukelickh, 2011; Reese
Sparek dan Leyva 2010). Anak-anak harus menjadi partisipan yang aktif dan larut
dalam berbagai pengalaman mendegar, berbicara, membaca, dan ,enulis yang
menarik. Suatu study mengungkap bahwa anak-anak yang ibunya bependidikan lebih
memiliki tingkat literasi yang tinggi daripada anak-anak yang ibunya kurang
berpendidikan. Instruksi harus dibangun atas apa yang telah diketahui oleh
anak-anak mengenai bahasa lisan, membaca, dan menulis. Lebih jauh, keberasilan
literasi dan akademis anak-anak didahului oleh keterampilan berbahasa,
pengetahuan fonologi dan sintaksis, identifikasi surat, serta pengetahuan
konseptual mengenai media cetak dan fungsinya(morrow 2009; 0tt0 2010).
Keterampilan bahasa dan kesiapan memasuki sekolah bagi anak-anak:
·
Kesadaran fonologi,
nama huruf dan pengetahuan mengenai bayi, serta kecepatan memberi nama pada
anak berusia taman kanak-kanak berkaitan dengan keberhasilan membaca ditingkat
pertama dan kedua.
·
Lingkungan rumah di
masa kanak-kanak awal memengaruhi keterampilan berbahasa, sehingga dapat
memprediksi kesiapan anaka-anak dalam memasuki sekolah.
·
Jumlah huruf yang
diketahui oleh anak-anak di masa taman kanak-kanak sangat berkorelasi (0,52)
dengan prestasi membaca di sekolah
menegah atas. Kemajuan berbahasa yang terjadi dimasa kanak-kanak awal menjadi
dasar perkembangan di masa sekolah dasar.
A.
Pendidikan
di Masa Kanak-Kanak Awal
Dalam
banyak cara, pendekatan reggio-emilia menerapkan gagasan-gagasan yang konsisten
dengan pandangan piaget dan vygotsky sebagaimana yang di diskusikan didalam bab
ini. Penjelasan kami mengenai masa kanak-kanak awal berfokus variasi program,
pendidikan bagi anak-anak yang tidak beruntung, serta beberapa kontroversi
pendidiksn dimasa kanak-kanak awal.
Ø Variasi
didalam pendidikan masa kanak-kanak awal
Dasar dari pendidikan
masa kanak-kanak awal adalah taman kanak-kanak yang berpusat pada anak. Ditaman
kanak-kanak yang berpusat pada anak, pengasuh masih merupakan hal yang penting.
Taman kanak-kanak seperti ini menekankan pendidikan secara keseluruhan dan
menaruh perhatian pada perkembangan fisik, kognitif, dan sosialemosi anak-anak.
Taman kanak-kanak yang berpusat pada
anak mempertahankan tiga prinsip: setiap anak mengikuti sebuah perkembanangan
yang unik; anak-anak kecil secara terbaik belajar melalui pengalaman langsung
dengan berbagai orang dan materi;dan bermain merupakan hal yang sangat penting
bagi perkembangan anak secara total.
BAB III
PENUTUP
1.
KESIMPULAN
Dalam
pembahasan diatas dijelaskan tentang perkembangan dan perubahan pada anak
diusia awal. Kita dapat mengerti tentang perkembangan fisik dan kognitif anak.
Perkembangan anak bertahap dari perkembangan fisik, kognitif, dan motorik
hingga perkembangan otak. Kita juga dapat mengenali penyakit-penyakit pada anak
diusia awal. Anak berusia dibawah tiga tahun memperlihatkan perkembangan yang
agak cepat dari awalnya hanya mampu menghasilkan ungkapan dua kata, menjadi
mampu mengabungkan, empat, dan lima kata. Selain itu juga dijelaskan tentang
adanya pendidikan dimasa kanak-kanak awal yang menjelaskan bahwa, pentingnya
pendidikan dimasa kanak-kanak untuk mengembangkan bakat dan minat belajar anak.
Penjelasan kami mengenai masa kanak-kanak awal berfokus variasi program,
pendidikan bagi anak-anak yang tidak beruntung, serta beberapa kontroversi pendidiksn
dimasa kanak-kanak awal.
0 komentar:
Post a Comment
Komentar anda marupakan motivasi buat penulis...